Samarinda (ANTARA) -
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KONI Kaltim) Rusdiansyah Aras mengatakan, pelatih miliki peran penting dalam mencetak prestasi atlet, sehingga ia mendorong pelatih setidaknya mempunyai sertifikasi nasional.
Ia menyatakan, untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), KONI Kaltim terus berbenah agar mampu meraih hasil memuaskan.
Tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas atlet, KONI Kaltim kini memperketat standar kompetensi pelatih dengan mewajibkan sertifikasi, minimal sertifikat nasional untuk setiap pelatih yang terlibat dalam persiapan PON.
"Peningkatan kualitas pelatih menjadi salah satu prioritas utama dalam menghadapi PON mendatang, sehingga sertifikasi pelatih harus menjadi perhatian," kata Rusdi.
Sedangkan ke depan, syarat bagi pelatih tidak hanya harus memiliki sertifikat nasional, tapi juga diharapkan memiliki sertifikat internasional sebagai nilai tambah, namun ia menyadari bahwa di PON 2024 lalu, masih ada pelatih yang bahkan belum memiliki sertifikasi.
Menurut Rusdi, pelatih memegang peran krusial dalam menentukan prestasi atlet. Oleh karena itu, selain evaluasi terhadap performa atlet, KONI Kaltim juga akan melakukan penilaian ketat terhadap kinerja pelatih.
“Pelatih yang kompeten akan mampu memahami kebutuhan atletnya, baik dalam persiapan maupun saat bertanding,” tambahnya.
Rusdi mengakui bahwa sebagian pelatih di Kaltim masih mengandalkan pengalaman otodidak dan belum memiliki sertifikat pelatih resmi.
"Beberapa pelatih kami memang berasal dari jalur otodidak, dan itu wajar mengingat jumlah penduduk Kaltim tidak sebanding dengan provinsi besar seperti Jawa Barat," jelasnya.
KONI Kaltim juga mengarahkan para pelatih untuk mengikuti program pelatihan yang lebih terstruktur dan terstandar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas latihan atlet, baik di dalam program Pelatda yang diselenggarakan oleh KONI Kaltim, maupun di luar program tersebut.
“Pelatih yang memiliki sertifikasi nasional maupun internasional akan lebih mampu menyusun program latihan yang terukur dan tepat sasaran, sehingga hasilnya lebih optimal,” tegas Rusdi.
Peningkatan kompetensi pelatih melalui sertifikasi nasional ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam upaya Kalimantan Timur mempertahankan prestasi di kancah olahraga nasional.
“Kami harus siap bersaing dan memperbaiki semua aspek, mulai dari atlet hingga pelatih. Dengan persiapan yang lebih matang, kami optimistis bisa meraih hasil yang lebih baik di PON 2028,” kata Rusdi. (adv)