Samarinda (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) mengapresiasi Pelatihan Pelatih Fisik yang digelar oleh KONI setempat, sebagai upaya meningkatkan kemapuan pelatih untuk melatih fisik bagi para atlet di berbagai cabanf olahraga (cabor)
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim Rasman Rading, menyambut baik kegiatan yang diinisiasi KONI Kaltim tersebut, karena selama ini Kaltim memang masih sangat kekurangan pelatih-pelatih fisik yang berlisensi.
“Harapan saya, hasil dari hasil pelatihan fisik ini bisa segera diimplementasikan ke daerah-daerah. Jadi bukan sekadar menggugurkan kewajiban mengikuti pelatihan dan mendapat sertifikat, tapi aksi di lapangan yang penting,” kata Rasman.
Maksud dari perkataan Rasman adalah peserta yang sudah dinyatakan lulus, bisa segera menerapkan pelatihan fisik di lingkungan masing-masing, sehingga ke depan akan semakin banyak penyebaran pengetahuan yang muaranya adalah untuk meningkatkan prestasi olahraga di Benua Etam ini.
Sebelumnya, KONI Kaltim membenahi masalah kemampuan fisik atlet, yakni dengan melaksanakan pelatihan pelatih fisik level 1 tingkat nasional selama empat hari yang berlangsung sejak Jumat (8/11) lalu.
Kemudian pada Senin (11/11), pelatihan yang diikuti sebanyak 49 perwakilan cabor ini secara resmi dinyatakan berakhir, secara umum kegiatan berjalan lancar dan menghasilkan pengeluaran positif.
Hal ini tak lepas dari dukungan dari Dispora Kaltim yang menyediakan fasilitas Gedung Bulu Tangkis di Kompleks Gelora Kadrie Oening, sebagai lokasi untuk pelaksanaan materi praktik pelatihan yang menghadirkan Prof Ria Lumintuarso, sebagai narasumber tersebut.
“Pertama kami sampaikan terima kasih kepada Dispora Kaltim yang sudah memfasilitasi tempat untuk kegiatan praktik dalam pelatihan ini,” ucap Ketua Panitia Pelatihan, Ego Arifin.
Dipaparkan Ego, dari laporan sementara yang ia terima, ada sekitar 15 persen peserta pelatihan yang dinilai belum layak untuk bisa mendapatkan lisensi nasional.
Namun begitu, 15 persen ini bukan berarti tidak mendapatkan sertifikat keikutsertaan, hanya saja, mereka dinilai belum bisa melanjutkan pelatihan ke level berikutnya.
“Untuk nama-nama dan jumlah pastinya belum kami terima, baru persentasenya saja,” ucap Ego yang juga Wakil Ketua I KONI Kaltim tersebut. (Adv)