Samarinda (ANTARA) - Selama tujuh bulan atlet muda dibina dalam Akademi Desain Besar Olahraga Nasional Provinsi Kalimantan Timur (DBON Kaltim) yang mulai beroperasi sejak Mei 2024, para atlet yang menjadi harapan besar di masa datang ini telah menunjukkan perkembangan pesat.
Puluhan atlet usia dini yang diasramakan di Gelora Kadrie Oening di Sempaja, Samarinda ini telah menunjukkan perkembangan signifikan di bawah bimbingan pelatih profesional, sehingga kemajuan tersebut menjadi gambaran tentang keberhasilan pembinaan yang dilakukan selama ini.
Kay Radjasa, selaku Kepala Pelatih Fisik DBON Provinsi Kaltim, mengungkapkan bahwa progres fisik para atlet selama enam bulan pertama sangat signifikan.
“Peningkatan fisik atlet dalam DBON mencapai 50 persen sejak masuk asrama. Ini pertanda baik untuk masa depan karier mereka, karena pembinaan dimulai dari fisik,” ujar Kay.
Para usia dini yang berlatih ini berasal dari berbagai cabang olahraga (cabor), bahkan para atlet dari berbagai cabor seperti panahan, menembak, angkat besi, taekwondo, karate, pencak silat, hingga balap sepeda, telah berhasil meraih prestasi di berbagai kejuaraan tingkat daerah dan nasional.
Meski begitu, Kay juga menyoroti kendala yang dihadapi dalam hal sarana dan prasarana, sehingga ke depan secara perlahan perlu dipenuhi, termasuk salah satunya adalah peralatan.
“Sampai saat ini peralatan yang ada di DBON kurang memadai. Meskipun kami bisa mengatasinya dengan berbagai model latihan, hasilnya tetap belum optimal karena dukungan seperti peralatan juga turut mempengaruhi,” kata mantan atlet taekwondo asal Yogyakarta itu.
Namun demikian, Kay tetap optimis bahwa para pelatih lainnya sepakat bahwa kemampuan atlet DBON Kaltim akan meningkat signifikan di tahun kedua dalam pembinaan ini.
“Pada tahun kedua, kualitas dan mentalitas mereka akan semakin matang. Kami berharap mereka bisa berprestasi lebih baik di ajang nasional, seperti Pra-Popnas tahun ini, Popnas tahun depan, maupun dalam Pra-PON 2026 mendatang,” katanya. (Adv)