Samarinda (ANTARA) - Realisasi investasi di Provinsi Kalimantan Timur hingga Triwulan III Tahun 2024 mencapai Rp55,82 triliun bersumber dari investasi penanaman modal dalam negeri dan investasi dari negara luar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana di Samarinda, Jumat menjelaskan, akumulasi realisasi investasi Triwulan III tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp Rp38,65 triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp17,16 triliun.
"Target realisasi investasi Provinsi Kaltim sendiri di tahun 2024, ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp76,02 triliun," katanya saat Jumpa Pers bersama awak media di Kantor Diskominfo Kaltim.
Dia optimistis, realisasi investasi di Kaltim hingga Desember 2024 akan mencapai target yang telah ditetapkan. Bahkan mungkin, bisa melebihi angka Rp76,02 triliun.
“Karena track record capaian realisasi investasi kita cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2020, realisasi investasi Kaltim terus mengalami peningkatan bahkan melampaui target yang telah ditetapkan,” kata Fahmi.
Terlepas dari kinerja realisasi investasi yang gemilang, dia mengakui dunia penanaman modal di Benua Etam masih menemui sejumlah tantangan.
Tantangan tersebut lanjut Fahmi seperti kurangnya aksesibilitas dan ketersediaan infrastruktur penunjang investasi, rendahnya daya saing sektor unggulan, kurang optimal koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta promosi investasi yang belum komprehensif.
Kendati demikian, pihaknya optimis kinerja investasi di Kaltim akan terus meningkat. Terlebih dengan hadirnya proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menjadi magnet baru bagi investasi Kalimantan Timur.
"Hadirnya IKN daya tarik bagi para investor dalam negeri dan asing untuk menanamkan modal usaha di Kaltim," jelasnya.
Realisasi investasi Kaltim triwulan III capai Rp 55,82 Triliun
Sabtu, 19 Oktober 2024 6:55 WIB
Target realisasi investasi Provinsi Kaltim sendiri di tahun 2024, ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp76,02 triliun