Mahulu, Kaltim (ANTARA) -
Pembangunan infrastruktur dasar baik jalan, jembatan, dan kebutuhan dasar lainnya masih menjadi fokus utama Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Owena Mayang Shari dan Stanislaus Liah (Mayang-Stanis/MANIS), saat kampanye di Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, Senin, 14 Oktober.
Paslon nomor urut 3 ini datang ke Tiong Ohang bersama tim sukses, mereka disambut hangat oleh masyarakat dengan prosesi adat dan tarian khas Tiong Ohang. Sebagai bentuk penghormatan, pasangan MANIS diberikan tutup kepala sesuai adat istiadat setempat.
Stanislaus Liah mengungkapkan bahwa kampung Tiong Ohang dan Long Apari memiliki tempat istimewa baginya.
"Kampung ini pertama kali saya datangi tahun 80-an. Saya punya banyak kenangan di sini. Saya tidak baru di sini, karena saya punya keluarga dan ikatan batin,” ujarnya.
Ia juga mengingat kembali program pembangunan hulu riam yang dilaksanakan tahun 1989, bekerja sama dengan Bappeda Provinsi Kaltim dan tenags ahli dari Jerman.
Stanis menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh yang termaktub dalam RPJMD.
“Saya punya talenta membantu Mayang melanjutkan pembangunan dan menyelesaikan program prioritas, termasuk pembangunan jalan dan rumah sakit yang sangat dibutuhkan masyarakat,” kata Stanis.
Selain infrastruktur, pasangan MANIS juga berjanji meningkatkan layanan kesehatan dengan melibatkan tenaga ahli asal Mahulu. “Kami akan mengajak teman-teman dari Mahulu yang memiliki ilmu di bidang kesehatan untuk kembali dan berkontribusi,” lanjut Stanis.
Bagi pemuda-pemudi, pasangan MANIS menjanjikan peningkatan beasiswa dan mendirikan bimbingan belajar. “Kami pastikan anak-anak Mahulu bisa melanjutkan studi ke luar negeri. Kalau tidak melanjutkan pendidikan, akan kami fasilitasi lewat Balai Latihan Kerja (BLK),” kata Stanis.
Ia menekankan bahwa BLK tersebut bukan sekadar janji karena ia sendiri pernah terlibat dalam pembangunan lembaga serupa.
“Kami tidak hanya mengirim anak-anak terbaik Mahulu belajar ke luar negeri, tetapi juga memastikan mereka kembali untuk membangun kampung halaman,” katanya sambil menambahkan bahwa visi program mereka adalah maju, merata, dan berkelanjutan.
Pasangan MANIS juga memprioritaskan peningkatan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan Alokasi Dana Kampung (ADK) hingga Rp8 miliar per tahun.
“Kami ingin masyarakat mandiri secara ekonomi. Selain itu, setiap RT akan mendapatkan dana sebesar Rp200-300 juta untuk memastikan program yang langsung menyentuh kebutuhan warga,” tegas Stanis.
Untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi, mereka berencana meningkatkan program dasa wisma dengan bantuan Rp5-10 juta per kelompok. Dana ini bisa digunakan untuk membantu ibu melahirkan, anak kurang gizi, atau kegiatan ekonomi seperti kerajinan manik dan rotan.
MANIS juga menekankan pentingnya keterlibatan langsung mereka dalam setiap program, sehingga pihaknya akan turun ke lapangan dan memastikan semua berjalan sesuai rencana.
Selain ekonomi, pasangan MANIS berkomitmen mengembangkan infrastruktur komunikasi dan pemerintahan berbasis elektronik. Namun mereka harus memastikan jaringan internet dan listrik tersedia dulu sebelum itu.
Dalam bidang penataan kampung, mereka ingin memastikan rumah-rumah masyarakat tertata rapi. Mereka juga berjanji selalu membuka ruang diskusi untuk menyelesaikan setiap permasalahan masyarakat secara terbuka.
Stanis mengenang budaya Tiong Ohang yang pernah dibawanya ke Tenggarong dan hingga ke Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta. “Saya punya kenangan soal itu bersama teman-teman dari Kampung Long Bagun Ilir dan Tiong Ohang,” ungkapnya.
Owena Mayang Shari menambahkan bahwa infrastruktur di Long Apari seperti jalan dan listrik, sudah cukup baik tetapi masih perlu disempurnakan, sehingga mereka ingin menyelesaikan pembangunan ini agar kampung ini setara dengan daerah maju lainnya.
Ia juga berjanji akan membangun gereja di Tiong Ohang, yang disambut tepuk tangan meriah dari warga. Selain itu, ia menyoroti masalah dana RT yang selama ini tercampur dengan dana kampung. “Kami akan memisahkannya agar dana RT bisa tepat sasaran,” jelas Mayang.
Sebagai bentuk keseriusan, pasangan MANIS menyampaikan bahwa mereka akan menandatangani kontrak politik yang akan dinotariskan. Jika dalam dua tahun tidak dijalankan, mereka siap mengundurkan diri.
Ia menegaskan bahwa kontrak politik tersebut akan dipublikasikan agar tidak menimbulkan kecurigaan di masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa program kami memajukan seluruh masyarakat Mahulu tanpa memandang suku atau golongan,” tambahnya.
Mayang juga menepis isu bahwa ada paslon yang menekan pegawai pemerintah agar memilih mereka. “Kalau ada masalah seperti itu, saya yang akan turun langsung menyelesaikannya,” tegasnya.
Melalui kampanye ini, pasangan MANIS berharap dapat membawa keberlanjutan signifikan bagi Mahakam Ulu. Mereka menutup acara dengan mengajak masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan jika terpilih nanti.
Kampanye ini diakhiri dengan doa bersama dan komitmen pasangan MANIS untuk terus hadir di tengah masyarakat Tiong Ohang dan Long Apari.