Samarinda (ANTARA) - Calon Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2 Rudy Mas’ud memberikan kuliah umum di Universitas Mulawarman, Samarinda, Senin, membahas berbagai aspek, termasuk hukum dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) bersama para civitas akademika dan mahasiswa setempat.
Rudy Mas’ud, yang merupakan alumni Universitas Mulawarman dari jenjang S1 hingga S3, menyampaikan pentingnya pemahaman teori dan praktik bagi mahasiswa.
"Mahasiswa kita ini baru menguasai teori, perlu ditingkatkan untuk segera melaksanakan kerja lapangan, paling tidak magang di beberapa wilayah di Kalimantan Timur yang kaya akan sumber daya alam seperti batubara, minyak, dan gas," ujar Rudy.
Rudy juga menyoroti potensi energi baru terbarukan di Kalimantan Timur, seperti sawit yang sudah bisa menjadi B50 untuk biodiesel. Hilirisasi sawit menjadi biodiesel sudah ada di Bontang dan Teluk Balikpapan.
"Upaya hilirisasi ini tentu memberikan dampak positif agar petani sawit kita hidup sejahtera," tambahnya.
Selain itu, Rudy menekankan pentingnya membangun ketahanan energi di Indonesia. Menurut dia, Kalimantan Timur pasti akan menjadi salah satu daerah penghasil sumber daya alam energi baru terbarukan yang sangat besar di Indonesia.
Lebih lanjut, dalam sesi tanya jawab, Rudy menjelaskan langkah-langkah untuk mengatasi ketimpangan di Kalimantan Timur.
"Sumber daya alam kita melimpah, APBD kita cukup besar, sekitar lima besar di nasional. Namun, kesejahteraan masyarakat kita belum sepadan, terutama dalam pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan," jelas Rudy.
Rudy juga menyoroti masalah keandalan listrik di Kalimantan Timur. Ia mengkritisi kondisi yang saat ini masih sering mati lampu, sebab bukan masalah rasio elektrifikasi tapi keandalan.
"Daerah yang menghasilkan sekira 60 persen produksi nasional batubara harusnya tidak mengalami masalah ini," tegasnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Rudy menawarkan program pengelolaan sumber daya manusia yang lebih diutamakan ketimbang sumber daya alam. Hal itu karena dinilai pendidikan menjadi pilar yang amat penting.
Rudy pun menekankan pentingnya pendidikan gratis hingga jenjang S3. "Kuliah harus gratis, full. Kenapa kuliahnya gratis? Karena pendidikan adalah hak semua orang," ujarnya.
"Kita harus bertransformasi dari mengandalkan sumber daya alam menjadi mengandalkan sumber daya manusia. Ini adalah langkah penting untuk masa depan Kalimantan Timur," demikian Rudy.
Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Abdunnur menyampaikan apresiasinya terhadap diskusi yang dilakukan oleh Rudy Mas’ud, bersama para mahasiswa. Diskusi ini dianggap sebagai praktik terbaik dari Rudy yang telah memiliki pengalaman di tingkat nasional, guna menginspirasi generasi muda.
"Bagaimana tentang pengelolaan dan kebijakan pengolahan sumber daya alam di Indonesia dan tentunya menjadikan sebuah motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa Unmul dengan mata kuliah terkait agar membuka pikiran demi masa depan mereka," ujar Abdunnur.
Ia menekankan pentingnya membangun pikiran positif dan bersama-sama menjadi mahasiswa yang memiliki motivasi kehidupan untuk menjadi pemimpin yang baik serta memikirkan kepentingan nasional dan masyarakat di atas segalanya.
"Kita harus berjuang bersama. Bagaimana Kaltim sebagai penghasil devisa negara agar mendapatkan perimbangan kembali dan bagaimana membangun sumber daya alam dari semua potensi yang ada itu memberikan pengaruh yang positif," tambahnya.
Abdunnur juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian yang sangat penting yang harus dikelola dengan baik.
"Bagaimana SDM juga menjadi bagian yang sangat penting yang harus kita kelola dengan baik dengan meningkatkan keterampilan. Setiap SDM yang kita bangun itu menjadi potensi yang jauh lebih besar dari potensi sumber daya alam yang ada," demikian Abdunnur.
Tampak dalam diskusi, antusias para mahasiswa dalam tanya-jawab untuk membedah gagasan-gagasan Rudy Mas'ud dalam perspektifnya pada tatakelola SDA di Kalimantan Timur, baik dari sisi aspek hukum, sosial, hingga ekonomi.