Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltim akan menggelar Lokakarya Penulisan Artikel untuk guru atau kepala sekolah dengan harapan mereka berani menulis karya ilmiah mengenai pengalamannya, sekaligus sebagai portofolio guru.
"Lokakarya penulisan artikel ini akan digelar pada Sabtu, 27 September di aula bawah Dinas Pendidikan Kaltim. Acara ini terselanggara atas kerja sama dengan Rumah Susun Kata dalam naungan Lembaga Bina Umat Kaltim," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kaltim, H Musyahrim di Samarinda, Kamis.
Lokakarya, sekaligus pelatihan menulis ini dengan kuota sebanyak 80 guru atau kepala sekolah mulai jenjang SD, SMP, SLTA dan yang sederajat baik negeri masupun swasta.
Untuk itu, bagi sekolah-sekolah yang telah menerima undangan agar segera mendaftar karena pada Jumat, 26 September ini terakhir pendaftaran. Pelatihan ini sangat penting bagi guru, karena dengan kemampuannya menulis, guru juga dapat berbagi pengalaman dan bisa menjadi inspirasi orang lain.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong dan menumbuhkan budaya menulis di kalangan guru, memberikan tips dan trik agar artikel yang ditulis guru dapat dimuat di media massa baik lokal maupun nasional.
Tujuan lainnya adalah memberikan pengayaan wawasan, teknik dan gaya penulisan artikel agar terasa nyaman dibaca sebagai bagian dari pengembangan kualitas guru secara menyeluruh.
Metode pelatihan adalah berupa presentasi, diskusi antara peserta dan fasilitator, bedah contoh-contoh tulisan, dan praktik menulis.
Panitia juga mengundang pemateri tamu yang akan bercerita mengenai pengalamannya dalam menulis, meskipun orang tersebut cukup sibuk. Pengalaman tamu tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi siapapun untuk suka menulis.
Terpisah, Achmad Bintoro, salah seorang tim kreatif di Rumah Susun Kata mengatakan bahwa seharusnya menulis menjadi kebiasaan setiap orang apapun profesinya, terlebih sebagai guru yang setiap hari mencerdaskan bangsa, sehingga tulisannya tersebut bisa menjadi contoh bagi guru lainnya.
Dia mencontohkan, seorang guru bahasa Inggris merasa terpanggil untuk menularkan ilmunya terkait metode pembelajaran yang jitu.
Keinginan guru itu muncul ketika ia menyadari bahwa banyak lulusan SMA yang belum mampu berbahasa Inggris meskpun sudah enam tahun belajar.
Guru itu berfikir bahwa hal itu terjadi mungkin karena ada yang keliru dalam pola yang diterapkan. Kemudian guru itu menulis artikel di media massa tentang pengalamannya mengajarkan bahasa Inggris di kelas agar bisa diikuti guru lainnya.
"Ini adalah satu contoh menarik hasil tulisan yang dilakukan oleh guru dan ilmunya diikuti guru lainnya. Masih banyak jenis tulisan lain dari berbagai profesi yang juga memberikan inspirasi positif," kata Bintoro yang juga wartawan senior Tribun Kaltim ini. (*)
Disdik Kaltim Gelar Pelatihan Menulis Untuk Guru
Kamis, 25 September 2014 18:35 WIB