Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi (PT) dan SMK dalam penguatan pendidikan vokasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di wilayah tersebut.
"Kami ingin mendapat masukan dari perguruan tinggi dan SMK dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi guna penyusunan dokumen ketenagakerjaan, khususnya untuk pelatihan dan penempatan tenaga kerja," ujar Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi di Samarinda, Senin.
Berdasarkan data Survei Ketenagakerjaan Nasional (Sakernas) Agustus 2023, katanya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kaltim sebagai tertinggi di regional Kalimantan.
Hal tersebut, katanya, menunjukkan masih banyak angkatan kerja di Kaltim belum terserap pasar kerja.
"Kaltim menjadi tempat tujuan pencari kerja, dan pastinya yang sudah mencari kerja itu masih menganggur atau setengah menganggur," ucap dia.
Dia menyebut empat kabupaten/kota yang menyumbang angka pengangguran terbuka tertinggi di Kaltim, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan Kutai Barat.
"Pengangguran terbuka ini harus kita turunkan. Dengan kegiatan ini, kita bisa menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," kata Rozani.
Ia berharap, melalui diseminasi bertema “Revitalisasi Perguruan Tinggi Vokasi Kalimantan Timur berbasis Geospasial Geoekonomi" digelar di Samarinda, perguruan tinggi dan SMK vokasi di Kaltim dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan dunia usaha untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menghasilkan kertas kerja yang baik, agar perusahaan bisa menyusun rencana kerja mikro dan mengetahui data yang dibutuhkan perusahaan," ujar dia.
Dia optimistis melalui kolaborasi yang kuat, Kaltim dapat memenuhi kebutuhan SDM berkualitas dan mewujudkan pembangunan transformasi ekonomi.