Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) menginventarisir para pelajar tingkat SMP dan SMA untuk ikut berpartisipasi menanam sejuta pohon mangrove dalam memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kaltim bersiap untuk menghijaukan kembali bumi dengan inisiatif menanam satu juta pohon mangrove. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk membalas budi kepada alam, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran dan pembentukan karakter bagi para siswa-siswi SMP dan SMA sederajat," kata Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan di Samarinda, Selasa.
Kurniawan menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam melestarikan lingkungan hidup. Ini adalah kesempatan bagi generasi muda Kaltim, lanjutnya, untuk memberikan sesuatu yang berharga bagi bumi yang telah memberikan banyak keberkahan.
Selain itu, menurutnya, menanam pohon juga dapat menjadi bagian dari proses pendidikan, mengajarkan siswa-siswi untuk mencintai dan merawat lingkungan. "Dengan melibatkan siswa-siswi dari berbagai sekolah, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan," ucapnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyatakan kegiatan menanam pohon tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Pertamina dalam mendukung pembangunan IKN dan perayaan HUT Kemerdekaan RI.
"Giat menanam pohon ini dapat menjadi simbol dari komitmen kita bersama dalam menjaga kelestarian alam, sekaligus memperkuat rasa cinta Tanah Air," kata Akmal.
Sebagai rangkaian dari perayaan ini PT Pertamina bekerja sama dengan PT Forcemedia dan Pemprov Kaltim juga menggelar ajang konser musik Symphony Merah Putih yang akan diselenggarakan di Pulau Balang, penghubung Balikpapan ke IKN.
Konser musik tersebut menghadirkan artis-artis terkenal dari Jakarta guna menarik perhatian masyarakat turut serta dalam kegiatan menanam pohon.
"Penanaman pohon akan dilakukan secara serentak di seluruh wilayah kabupatendan kota se-Kaltim," ucapnya.
Untuk daerah yang tidak memiliki wilayah pesisir seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu, penanaman pohon difokuskan di pinggiran sungai. Akmal menuturkan bahwa Ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa setiap bagian dari provinsi dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Kegiatan menanam pohon ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan, tetapi juga menjadi momentum bagi generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keberlanjutan alam," kata Akmal.