Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) merespons cepat penanganan bantuan logistik bagi korban banjir besar yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu, dengan wilayah terdampak sebanyak lima kecamatan dan 37 desa terendam.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kaltim Achmad Rasyidi, di Samarinda, Kamis, menyatakan pihaknya mengirimkan bantuan logistik ke Mahakam Ulu sembari memperbaharui data-data terkini terkait total warga terdampak banjir.
"Kami juga telah mendistribusikan paket sembako sebagai jaga-jaga ke wilayah Mahakam Ulu berkoordinasi dengan Dinas Sosial di kabupaten tersebut, bahkan sebelum banjir tersebut melanda," ungkapnya.
Selain itu pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD, Dinas Kesehatan, Tagana, dan instansi terkait lainnya, menerjunkan petugas dapur umum, menerjunkan petugas dapur umum terlatih. Logistik yang sementara ini disiapkan berupa paket sembako berupa beras, mi instan, serta sandang seperti bantal, matras, dan pakaian.
"Untuk logistik, kapal dari Samarinda ke Mahakam Ulu yang lebih aman. Namun kami berkoordinasi dengan BPBD untuk angkutan logistik paling cepat," ucapnya.
Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim dan dinas terkait untuk segera mengirimkan bantuan.
"Kami berkoordinasi dengan BNPB dan menunggu surat tanggap darurat dari Kabupaten Mahakam Ulu. Setelah surat itu keluar, kami akan mengirim tim BNPB dan bantuan logistik," kata Kepala BPBD Kaltim Agus Tianur.
Ia menambahkan dukungan logistik, peralatan, dan kebutuhan lainnya sedang dipersiapkan. "Sore ini kami akan berangkat bersama dengan Basarnas Kaltim," imbuhnya.
Sementara Dinas Kesehatan Kaltim hari ini melepaskan tim medis penanganan gawat darurat bencana, termasuk obat-obatan.
Banjir yang telah berlangsung selama tiga hari ini disebabkan oleh limpahan Sungai Ulu Mahakam, Sungai Long Apari di Mahulu, dan air kiriman dari Sungai Boh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), yang telah merendam rumah-rumah hingga atap.
Pemerintah setempat dan berbagai lembaga terkait bergerak cepat untuk mengatasi dampak banjir dengan prioritas pada keselamatan dan kebutuhan dasar warga terdampak. Koordinasi yang intensif antara BPBD, Basarnas, Dinas Sosial dan Kesehatan menunjukkan komitmen kuat dalam penanganan bencana ini.(Adv)