"Masa depan bangsa bergantung pada kesehatan dan tumbuh kembang optimal anak-anak. Usia dini (0-6 tahun) merupakan periode kritis dan penentu dalam siklus kehidupan manusia," kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Selasa.
Ia menjelaskan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan kebutuhan esensial mereka.
Upaya ini, lanjut Jaya, perlu dilakukan secara terintegrasi, melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, keluarga, masyarakat, dan pendidik anak usia dini.
"Kolaborasi dan upaya bersama perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak usia dini agar sehat dan memiliki tumbuh kembang optimal," ujarnya.
Data Dinkes Kaltim menunjukkan cakupan pelayanan kesehatan balita masih belum mencapai target SPM 100 persen. Pada tahun 2023 hanya 84,39 persen balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya, 67,95 persen balita yang melaksanakan SDIDTK, dan 0,85 persen balita yang mengalami gangguan perkembangan.
"Hal ini menunjukkan bahwa implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk pelayanan kesehatan balita belum optimal," tutur Jaya.
Beberapa faktor yang menyebabkan belum optimalnya implementasi SPM tersebut, kata dia, antara lain kurangnya koordinasi antar-sektor dan data balita yang belum lengkap. Kemudian pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang harus dilakukan berkala dan idealnya mencakup semua anak.
"Semakin cepat diketahui gangguan kesehatan dan tumbuh kembang, semakin cepat dan tepat intervensi yang dapat diberikan," ucap Jaya.
Pendekatan kesehatan di Satuan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dapat menjadi strategi untuk mengatasi masalah kesehatan dan tumbuh kembang anak usia dini.
"Kunci keberhasilan mewujudkan satuan PAUD sehat memerlukan kolaborasi yang erat antara satuan PAUD dan puskesmas, serta bimbingan teknis yang rutin dari Tim Pembina UKS/M tingkat kabupaten-kota dan provinsi," kata Jaya.
Rapat lintas program dan lintas sektor yang digelar Dinkes Kaltim, Selasa, ia harapkan dapat menghasilkan solusi dan strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi balita dan anak prasekolah di Kaltim.
"Saya berharap dengan adanya pertemuan ini kita bisa memperbaiki kualitas pelayanan balita dan anak usia prasekolah," ucap Jaya.