Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop UMKM) Kalimantan Timur Heni Purwaningsih mengatakan stok beras dan pangan lainnya di provinsi tersebut cukup dan masyarakat tidak perlu memboroskan menjelang hari bulan Ramadhan.
"Kami memiliki Tim Monitoring Harga yang setiap hari melakukan pemantauan harga di pasar dan mengawasi stok," ujar Heni di Samarinda, Minggu.
Ia menambahkan bahwa beberapa daerah di Kaltim juga sudah berkomitmen untuk menjadi lumbung pangan, seperti Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, atau Kutai Barat.
Apalagi, ada Ibu Kota Nusantara (IKN), maka di daerah-daerah mitra IKN juga kini sudah bersiap memenuhi kebutuhan pangan orang-orang yang masuk ke IKN.
"Kesiapan daerah ini memang tidak bisa dilakukan secara sepihak, pasti perlu kolaborasi dan bersinergi," tuturnya.
Jadi, pemerintah provinsi sendiri melalui Pj Gubernur Kalimantan Timur juga sudah membangun kolaborasi sinergi dengan Forkopimda, tidak hanya dengan pemerintah daerah, tapi juga dengan TNI, Polri, dan sebagainya. Semuanya bahu-membahu bersinergi untuk membangun ketahanan pangan di Kalimantan Timur
Heni menjelaskan bahwa upaya-upaya yang dilakukan untuk membangun ketahanan pangan di Kaltim antara lain adalah dengan melakukan gerakan tanam pangan, seperti tanam padi dan sebagainya, yang juga dimasifkan oleh Forkopimda.
Kemudian, juga mempersiapkan infrastruktur di sektor pertanian, seperti bendungan, irigasi, dan titik sumber air, yang juga semakin banyak dibangun dan disiapkan untuk mendukung kesiapan untuk ketahanan pangan dan mewujudkan cita-cita menjadi lumbung pangan.
"Menjelang Ramadhan dan lebaran, itu ada kecenderungan peningkatan permintaan. sehingga jika stoknya tidak berubah, pasti harganya naik. Itulah yang kami jaga, kita ada Tim Pengendali Inflasi di provinsi maupun di kabupaten/kota," paparnya.
Salah satu strategi yang disiapkan untuk stabilisasi harga pangan, lanjut Heni, adalah dengan menyiapkan toko-toko atau outlet penyeimbang yang sudah dibentuk di kabupaten/kota, yang fungsinya menjual barang kebutuhan pokok dengan harga yang wajar. Nantinya, tinggal bagaimana jaringan toko-toko atau outlet penyeimbang itu disatukan.
"Rencana besarnya kami akan membuat semacam pusat distribusi. Inilah yang akan mengatur, menjamin pasokan barang kebutuhan pokok Kaltim lancar dan terkendali," pungkasnya.