Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Ananda Emira Moeis mengajak anak muda di Kalimantan Timur untuk bersatu padu, berkarya, dan memberikan kontribusi besar untuk kemajuan bangsa Indonesia.
"Anak muda dari dulu, dari masa kolonial sampai saat ini, itu selalu mempunyai peranan untuk membangun bangsa dari mulai kemerdekaan sampai menuju Indonesia emas. Nah sekarang jembatan emas untuk kita sudah terbentang, jadi mari bersama-sama majukan Indonesia," ujar Ananda di Samarinda, Senin.
Ananda menekankan anak muda harus mewarisi semangat api perjuangan para pahlawan yang sudah berkorban untuk Indonesia. Harus kita warisi semangatnya, api perjuangannya, para pemuda harus bisa selalu berkarya, berkontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Dia mengungkapkan terkait kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur memberikan peluang dan tantangan bagi anak muda di daerah ini untuk menunjukkan kemampuan dan potensinya.
"Saya lihat, sebelum IKN pun, anak muda di Kalimantan Timur, geliatnya sudah sangat terlihat pergerakannya. Apalagi dengan hadirnya IKN di sini, semangatnya semakin membara semakin bergelora," tuturnya.
Ananda mengaku bangga dengan anak muda di Kalimantan Timur yang memiliki kompetensi yang bagus dan bahkan banyak yang mendunia.
Ia berharap agar anak muda di sini tidak hanya berani tapi juga percaya diri agar semakin banyak yang bisa bersinar untuk Indonesia dari Kalimantan Timur.
"Anak muda khususnya di Kaltim, sama dengan yang ada di luar sana, sama kemampuannya. Tinggal nanti ditambah lagi keberaniannya, ditambah lagi percaya dirinya, agar semakin banyak yang bisa bersinar untuk Indonesia dari Kalimantan Timur," tuturnya.
Ananda mengapresiasi karya salah satu anak muda asal Kalimantan Timur Dianisa Ester Bassay memiliki kemampuan berhasil menciptakan start up aplikasi di bidang lingkungan yang diakui secara nasional.
“Aplikasi ini untuk jasa pengelolaan sampah dan jual beli sampah yang mudah, cepat, dan menguntungkan semua dalam satu aplikasi,” ujar Dianisa saat diwawancara Antaranews Kaltim beberapa waktu lalu.
Dianisa Ester Bassay adalah alumnus S1 Psikologi Universitas Brawijaya Malang yang juga pendiri dan COO (Chief Operating Officer) Ciroes (Circular Economy Heroes) yakni sebuah aplikasi yang menyediakan layanan pengelolaan sampah dan jual beli sampah secara online.
Menurutnya ide untuk membuat start up Ciroes muncul dari kepeduliannya terhadap masalah persampahan yang belum selesai di Indonesia.
Dianisa Ester Bassay melihat adanya kesenjangan antara masyarakat, bank sampah, dan industri daur ulang dalam rantai pasok daur ulang. (Adv/DPRD Kaltim)