Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dari pungutan sektor pajak hotel dan restoran tumbuh positif seiring pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada sebagian wilayah di daerah berjuluk Benuo Taka itu, yakni di Kecamatan Sepaku.
"Pungutan pajak hotel hingga Oktober 2023 sudah melampaui target, yakni terealisasi Rp251 juta dari target Rp245 juta," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Penajam Paser Utara Safwana di Penajam, Kamis.
Kemudian pajak restoran terealisasi Rp2,3 miliar dari target Rp2,5 miliar, tambahnya.
Pertumbuhan pendapatan daerah sektor pajak dan restoran, lanjut dia, tidak terlepas dari Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia yang dibangun di wilayah Kecamatan Sepaku.
Realisasi pungutan dari sembilan jenis pajak lainnya antara lain Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Rp4,7 miliar dari target Rp7,5 miliar, dan Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PBB P2) Rp8,4 miliar dari target Rp10,1 miliar.
Pungutan pajak mineral dan batu bara (minerba) terealisasi Rp666 juta dari target Rp1,5 miliar, sarang burung walet Rp33 juta dari target Rp55 juta, dan air bawah tanah Rp88 juta dari target Rp105 juta.
Sehingga total realisasi dari pengumpulan 11 jenis pajak periode Januari-Oktober 2023, jelas dia, mencapai lebih kurang Rp19,7 miliar dari target sekitar Rp25,8 miliar.
Pungutan pendapatan dari 11 sektor pajak itu merupakan kewenangan Bapenda Kabupaten Penajam Paser Utara.
Realisasi PAD pengumpulan retribusi yang dikelola dinas-dinas seperti retribusi pelabuhan dan lainnya hingga kini sekitar Rp6,8 miliar.
Target PAD yang bersumber dari pajak dan retribusi pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2023 lebih kurang Rp97,1 miliar dapat tercapai hingga akhir tahun, dan masyarakat diimbau untuk membayar pajak tepat waktu, kata Safwana.