Samarinda (ANTARA) - Secara umum Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diprakirakan akan hujan kategori rendah pada dasarian I Oktober 2023 (1-10 Oktober) dengan peluang mencapai 90 persen, ada pula kategori menengah dengan peluang 50-80 persen.
"Secara umum wilayah Kaltim diprakirakan terjadi hujan kategori rendah (0-50 mm) dengan peluang mencapai 90 persen, kecuali sejumlah kawasan di Kabupaten Berau," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Ahad.
Sejumlah kawasan di Kabupaten Berau tersebut adalah Berau bagian utara dan sebelah barat yang diprakirakan terjadi hujan pada kategori menengah antara 50-150 milimeter (mm) dengan peluang hujan berkisar 50-80 persen.
Sedangkan berdasarkan prakiraan deterministik curah hujan dasarian I Oktober 2023, secara umum wilayah Kaltim diprakirakan terjadi curah hujan dengan intensitas rendah berkisar 0-50 mm.
"Kecuali untuk wilayah Kalimantan Timur bagian barat yang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas menengah, yakni berkisar antara 50 sampai 100 mm," katanya.
Ia juga mengatakan, pada prakiraan deterministik sifat hujan dasarian I Oktober 2023, wilayah Kaltim diprakirakan didominasi dengan sifat hujan kategori di bawah normal.
Kecuali untuk beberapa kawasan seperti wilayah Kabupaten Berau bagian barat, Kabupaten Kutai Timur bagian barat, dan sedikit wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara bagian utara yang diprakirakan mengalami sifat hujan kategori normal.
Sementara itu, hasil pemantauan hari tanpa hujan pada dasarian III September 2023, Provinsi Kaltim pada umumnya masih mengalami hujan dan hari tanpa hujan di beberapa kawasan.
Wilayah yang mengalami hari tanpa hujan memiliki kriteria sangat pendek antara 1 sampai 5 hari, hingga kategori menengah antara 11 sampai 20 hari.
Hari tanpa hujan terpanjang terjadi pada empat kecamatan di Kabupaten Paser yakni Kecamatan Tanah Grogot, Kuaro, Long Ikis, dan Kecamatan Long Kali.
"Kemudian dua kecamatan di Kota Balipapan, yakni Kecamatan Karang Joang dan Gunung Bakaran. Enam kecamatan di dua kabupaten/kota tersebut mengalami jumlah hari tanpa hujan selama 12 hari," kata Riza.*