Samarinda (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda mengajak warga Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai potensi banjir sebagai dampak hujan kategori menengah antara 50 - 150 milimeter dengan peluang 60-80 persen pada 11-20 Februari 2025.
"Secara umum di wilayah Kaltim diprakirakan terjadi hujan pada kategori menengah dengan peluang hujan lebih dari 60-80 persen," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Kamis.
Kecuali untuk sebagian wilayah Kaltim bagian timur, meliputi Kota Samarinda, sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Kutai Timur bagian timur, yang diprakirakan terjadi hujan dengan kategori rendah (0 - 50 milimeter) dengan peluang antara 60-80 persen.
Sedangkan untuk prakiraan deterministik curah hujan dasarian II (10-20) Februari 2025, secara umum wilayah Kaltim diprakirakan terjadi curah hujan dengan kategori menengah (50 - 150 mm).
Kecuali untuk wilayah Kabupaten Kutai Timur bagian timur, sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan sebagian besar wilayah Samarinda yang diprakirakan terjadi curah hujan dengan kategori rendah (20-50 mm).
Ia melanjutkan, pada prakiraan deterministik sifat hujan dasarian II Februari, wilayah Kaltim umumnya diprakirakan memiliki sifat hujan kategori DI bawah normal antara 50 sampai 84 persen hingga normal antara 85 sampai 115 persen.
Selain itu juga diprakirakan berpotensi terjadi angin kencang, sehingga selain kemungkinan banjir, dampak lain yang mungkin ditimbulkan adalah pohon tumbang dan tanah longsor, sehingga kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
Sementara itu, hasil pemantauan pihaknya pada dasarian I Februari (tanggal 1-10), Provinsi Kaltim pada umumnya juga mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek antara satu sampai lima hari hingga pendek antara enam sampai 10 hari.
"Wilayah dengan hari tanpa hujan terpanjang terjadi di Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, yakni dengan durasi hari tanpa hujan mencapai 10 hari," kata Riza.