Balikpapan (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan Edy Iskandar memastikan pelayanan dan perawatan kepada pasien tidak terganggu di saat sedang terjadi ataupun pascakebakaran yang menghanguskan bangunan gudang rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) tersebut.
“Pasien aman karena seluruh ruang perawatan ada di bangunan lain terpisah dari gudang ini. Ruangan juga tertutup dan menggunakan AC,” kata Edy di lokasi kejadian kebakaran gudang RSKD Balikpapan, Sabtu.
Gudang RSKD terletak di samping samping timur komplek bangunan rumah sakit itu terletak di bawah bangunan utama rumah sakit yang mengikuti kontur lahan. Saat terbakar sekitar pukul 11.00 Wita diduga karena sejumlah barang yang mengandung plastik dan lain-lain, dan asap kebakaran pun berwarna hitam.
Di lokasi kebakaran itu, para petugas dan relawan pemadam kebakaran mengenakan masker untuk melindungi pernapasan berusaha mengevakuasi berbagai peralatan kesehatan yang disimpan di gudang itu.
Di gudang itu juga berisi barang-barang seperti tempat tidur cadangan ataupun yang sudah rusak. Pada bagian ruangan lain di gudang itu juga terdapat arsip administrasi rumah sakit, namun selamat dari kobaran api karena karena terhalang oleh tembok.
Menurut Edy, sumber api diduga dari pembakaran sampah yang ada dekat gudang itu. Petugas gudang yang berjumlah tiga orang membakar sampah dari kayu dan mebel yang sudah tidak terpakai lagi.
“Mungkin karena angin tadi kencang, api jadi tidak terkendali sehingga merembet sampai ke gudang induk," ujar Edy.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Usman Ali mengatakan awalnya pihaknya malah mendapatkan laporan dan informasi kebakaran lahan di belakang RSKD itu.
"Ternyata setelah sampai di TKP (tempat kejadian perkara), api sudah cukup besar dan merambat ke gudang itu," papar Ali.
BPBD Balikpapan mengerahkan 15 unit truk pemadam kebakaran dibantu armada fire truck dari PT Pertamina Hulu Mahakam, serta unit water canon Brimob Polda Kaltim. Ratusan relawan juga terlibat berjibaku melawan api agar tidak merambat ke bangunan-bangunan lain. Api tersebut baru berhasil dipadamkan selang dua jam lebih.
Dalam kesempatan yang sama, Edy juga menyebutkan pembakaran sampah yang diduga menjadi awal dari kebakaran besar itu sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit.
Hal yang kemudian menjadi kebakaran yang tidak bisa dikendalikan, Edy mengatakan ada kemungkinan kelalaian. "Kami segera lakukan investigasi, ini pasti ada keteledoran," ujarnya.