Samarinda (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pergerakan perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, karena Benua Etam masih mengandalkan ekspor dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Sementara pada 2023, perekonomian global diprediksi masih menghadapi berbagai tantangan, seperti ketidakpastian tensi geopolitik, potensi cuaca ekstrem, tingginya tingkat suku bunga, inflasi tinggi, dan gejolak sektor finansial," kata Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Kaltim Ika Ayuningtyas di Samarinda, Senin.
Pengaruh ekonomi global terhadap Kaltim dapat dilihat dari nilai ekspor migas Kaltim periode Januari - Juni 2023 sebesar 1,26 miliar dolar AS atau naik 0,97 persen ketimbang periode yang sama tahun 2022, sementara nilai ekspor nonmigas mencapai 13,29 miliar dolar AS.
Sementara, tantangan perekonomia global terjadi pada sejumlah negara yang selama ini menjadi mitra dagang pelaku bisnis di Provinsi Kaltim seperti China, India, dan beberapa negara di Uni Eropa.
Tahun 2023, menurut Ika, China mulai mencabut kebijakan Zero COVID-19, bahkan China juga mengeluarkan kebijakan yang kembali membeli batu bara dari Australia.
Termasuk cuaca ekstrem di Asia Timur juga bisa mempengaruhi melambatnya ekspor Kaltim ke berbagai negara. Salah satu yang dikhawatirkan adalah badai laut.
Baca juga: Kondisi ekonomi global lebih baik dari perkiraan, kata Sri Mulyani
Nilai ekspor Kaltim pada Juni 2023 tercatat 1,95 miliar, atau turun sebesar 13,08 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor Mei 2023. Namun jika dibandingkan Juni 2022, nilai ekspor Kaltim turun sebesar 46,93 persen.
Ekspor nonmigas Juni 2023 tercatat 1,85 miliar dolar, atau turun sebesar 5,89 persen jika dibandingkan Mei 2023. Penurunan nilai terbesar ekspor nonmigas terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang turun sebesar 151,61 juta dolar sebesar sembilan persen.
Selain faktor global, lanjut Ika, pergerakan ekonomi Kaltim juga dipengaruhi oleh faktor domestik seperti kelancaran belanja pemerintah yang meliputi gaji pegawai, Tunjangan Hari Raya, gaji ketiga belas, belanja bantuan sosial, belanja barang jasa, dan belanja modal.
Faktor cuaca juga bisa mempengaruhi pergerakan ekonomi Kaltim seperti kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pertanian, pertambangan, dan kegiatan ekonomi lainnya.
"Faktor domestik lainnya seperti sejumlah proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), investasi yang masuk, momentum hari raya, libur sekolah, dan sejumlah kegiatan nasional maupun internasional yang digelar di Kaltim," kata Ika.
Baca juga: Ekonomi Kaltim positif dalam tiga tahun
BPS: Ekonomi Kaltim dipengaruhi ekonomi global
Senin, 31 Juli 2023 11:31 WIB