Balikpapan (ANTARA) - Sebanyak 514 jamaah calon haji asal Kota Balikpapan akan mengikuti prosesi pelepasan keberangkatan yang dijadwalkan berlangsung di Madinatuul Iman Balikpapan Islamic Center (BIC), Senin mendatang.
"Pelepasan itu akan dipimpin Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, Senin sekira pukul 06.00 WITA," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan, Masrivani, Sabtu (3/5).
Kota Balikpapan pada Ibadah Haji 1446 Hijriah/2025 memiliki kuota sebanyak 542 calon haji, sedangkan total keseluruhan calon haji di kota itu sebanyak 536 calon haji.
"Jamaah Balikpapan yang akan dilepas pada Senin merupakan calon haji gelombang pertama," kata Masrivani.
Jamaah haji itu akan melanjutkan perjalanan menuju Asrama Haji Embarkasi Balikpapan setelah pelepasan oleh wali kota, kemudian menjalani proses administratif dan pemeriksaan akhir dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama.
“Jadwal pemberangkatan menuju Tanah Suci adalah Senin, 6 Mei 2025, pukul 04.00 WITA. Itu merupakan kloter pertama dari Balikpapan yang akan diberangkatkan,” katanya.
Baca juga: Bandara Balikpapan perkuat pengamanan angkutan haji 2025
Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud, lanjutnya, juga dijadwalkan melepas secara resmi kloter itu di asrama embarkasi pada pukul 23.00 WITA.
Dari 514 calon haji itu, Masrivani mengatakan hanya 360 orang yang akan diberangkatkan pada pemberangkatan kloter pertama.
"Total calon haji yang diberangkatkan itu 357 orang ditambah dengan tiga orang petugas kloter, sehingga ada 360 orang yang diberangkatkan," ujarnya.
Dia menyampaikan persiapan jamaah sudah mencapai tahap akhir, mencakup seluruh kebutuhan administratif, pembekalan manasik, hingga perlengkapan pribadi telah dipenuhi oleh masing-masing calon haji.
“Tahun ini pemerintah menyediakan tas ransel khusus untuk keperluan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Penyediaan itu bentuk perhatian terhadap kenyamanan jamaah saat menjalankan ibadah wajib,” katanya.
Namun, Masrivani mengungkapkan tantangan Haji 2025 yaitu pelayanan medis, menyusul pengurangan kuota petugas haji dari pemerintah Arab Saudi, termasuk tenaga kesehatan.
“Kami hanya bisa memberangkatkan tenaga medis dalam jumlah terbatas dalam kloter pertama. Keterbatasan itu menjadi perhatian serius karena sebagian besar jamaah adalah lansia,” katanya.
Baca juga: Jamaah calon haji diminta tidak bawa obat tanpa resep dan rokok berlebihan
Seluruh jamaah haji, menurut Masrivani, telah mengikuti bimbingan manasik dan dinyatakan layak secara spiritual maupun fisik.
Meskipun demikian, keberangkatan satu orang calon haji dari Balikpapan Barat terpaksa dijadwalkan ulang ke kloter 15 akibat terserang penyakit cacar menjelang pemberangkatan.
“Calon haji itu akan tetap berangkat ke Tanah Suci dan bergabung kembali dengan kloter satu, saat berada di Mekah nanti,” demikian Masrivani.