“Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan,” kata Haryo melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Pihak Kemenko Perekonomian sudah melakukan klarifikasi dan memastikan bahwa tidak ada protokoler Kemenko Perekonomian yang mengucapkan kata-kata tembak.
Lebih lanjut, Haryo juga menyampaikan bahwa Protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya, Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata.
Baca juga: Airlangga Hartarto siap diperiksa Kejaksaan Agung
Adapun kejadian tersebut terjadi ketika Menko Airlangga selesai diperiksa Kejagung selama kurang lebih 12 jam pada Senin (24/7).
Namun, setelah menjalani pemeriksaan, Menko Airlangga enggan menjelaskan lebih rinci terkait pemeriksaan yang dijalaninya. Hal itu membuat para wartawan terus melontarkan pertanyaan.
Tak lama kemudian, para pengawal langsung membuat batas untuk memastikan Menko Airlangga masuk ke dalam mobil.
Pada saat itulah kondisi menjadi tak kondusif hingga muncul dugaan adanya ancaman dari salah satu pengawal Menko Airlangga.
Baca juga: Kejagung panggil Menko Airlangga sebagai saksi dugaan korupsi CPO