Jakarta (ANTARA) - Pertandingan olahraga sejatinya bukan hanya mempertontonkan dua klub yang beradu satu sama lain di dalam laga, tapi lebih dari itu.
Olahraga bukan hanya soal pertandingan dan kompetisi, tapi juga melebar pada perihal gengsi, kebanggaan, dan fanatisme dari setiap pendukung tim olahraga tersebut.
Kecintaan pada suatu olahraga, khususnya pada klub, sudah tak bisa terbendung di Indonesia dengan penduduknya yang saat ini mencapai 280 juta jiwa. Di Tanah Air yang paling populer tentu saja sepak bola, baik di level klub maupun pada tingkatan tim nasional.
Namun, seiring waktu berjalan, selaras dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi Indonesia, minat masyarakat akan olahraga kian bercabang. Beberapa cabang olahraga lain juga menjadi kian populer dan mulai banyak dimainkan oleh masyarakat umum. Klub-klub olahraga bermunculan, dan para penggemarnya pun bertumbuhan.
Salah satu cabang olahraga yang banyak memunculkan klub-klub baru adalah bola basket. Kompetisi bola basket nasional, Indonesia Basketball League (IBL), memecahkan rekor dengan kompetisi yang diikuti oleh peserta terbanyak pada musim 2022, yaitu 16 klub. Sebelumnya, kompetisi basket Tanah Air itu paling banyak menjalankan kompetisi dengan hanya 12 klub.
Empat klub tambahan meramaikan kompetisi IBL sejak 2022, yakni RANS PIK Basketball, Evos Thunder Bogor, Bumi Borneo Basketball Pontianak, dan Tangerang Hawks. Dari keempat nama pendatang baru di IBL tersebut, tiga nama merupakan klub baru, yakni RANS PIK, Evos Thunder, dan Bumi Borneo.
Tim-tim pendatang baru itu bukan hanya meramaikan kompetisi, tapi juga benar-benar menampilkan persaingan yang membuat kompetisi semakin atraktif untuk dinikmati. Pada tahun pertamanya berkompetisi, RANS PIK langsung menembus babak playoff dengan menduduki peringkat delapan.
Di tahun keduanya, RANS PIK menembus playoff dengan berada di urutan kelima. Sementara Bumi Borneo berhasil menembus playoff di tahun kedua mengikuti kompetisi dengan berada di posisi delapan klasemen akhir.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan bahwa IBL memiliki rencana jangka panjang untuk menambah tim-tim yang berkompetisi di ajang itu, untuk menambah jadwal pertandingan liga. Dengan bertambahnya klub dan gim yang dimainkan, diharapkan pengembangan atlet dan olahraga bola basket di Indonesia bisa terus melaju. Atlet-atlet muda pun diharapkan bermunculan guna memenuhi kebutuhan klub-klub baru akan pemain.
Tak hanya klub dan pemain yang diharapkan semakin bertambah, tetapi juga para penggemar tiap klub yang berperan untuk meramaikan pertandingan agar menjadi hidup. Fans adalah subyek yang tak dapat dipisahkan dari suatu pertandingan olahraga. Keberadaannya berpengaruh besar, baik untuk meningkatkan semangat juang dan performa pemain di lapangan, ataupun untuk menambah pendapatan para klub.
Sisi ekonomi inilah yang dibidik oleh IBL untuk mengembangkan bola basket nasional melalui kompetisi IBL yang menerapkan laga kandang dan tandang pada babak playoff musim 2023.
Sebelumnya, seluruh pertandingan IBL dilaksanakan dengan konsep serial pertandingan pada satu kota. IBL sebagai operator liga mempersiapkan seluruh keperluan kompetisi di suatu kota, dan para tim basket hanya datang untuk bermain.
Kini pada babak playoff 2023, IBL mengubah format menjadi sistem laga kandang dan tandang di mana masing-masing tim menetapkan arena kandangnya sendiri dan menyelenggarakan gim di arenanya secara mandiri. Penerapan laga kandang dan tandang di playoff 2023 ini disebut sebagai permulaan sebelum akhirnya IBL menerapkan sistem yang sama di keseluruhan pertandingan.
Bak pertandingan dalam kompetisi bola basket paling bergengsi di dunia, yakni NBA di Amerika Serikat, setiap tim memiliki arena basket kebanggaannya masing-masing untuk dijadikan sebagai laga kandang. Sistem laga kandang dan tandang di NBA pun sudah dilakukan sejak musim reguler, hingga playoff dan final. Hal itulah yang ditargetkan oleh IBL di musim-musim selanjutnya.
Industri olahraga basket
Di Amerika Serikat, kompetisi NBA sudah menjadi industri olahraga yang sangat menguntungkan. Sama halnya seperti kompetisi sepak bola di Eropa yang membuat para klub berlomba-lomba untuk menjadi juara, sekaligus memperbanyak keuntungan. Pendapatan klub tidak didapat hanya dari hadiah juara dan sponsor, tapi juga penjualan tiket, penjualan seragam, dan pernak-pernik klub, bahkan penjualan pemain.
Dengan IBL menerapkan konsep serial pertandingan, di mana para tim hanya datang untuk bertanding, kompetisi basket nasional hanya sebatas kejuaraan semata. Oleh karena itu Junas menginginkan agar ke depannya setiap klub IBL memiliki arena olahraganya masing-masing di kotanya sendiri, untuk dijadikan sebagai markas besar setiap laga kandang dimainkan.
Di arena kandang itulah nantinya pendapatan tambahan klub basket terus mengalir, melalui penjualan tiket, penjualan pernak-pernik klub, dan bahkan gerai-gerai makanan dan minuman yang pastinya dibutuhkan oleh para penggemar. Semakin banyak fans, semakin banyak pula keuntungan yang akan mengalir ke arus kas klub.
IBL menekankan pentingnya fans sebagai kunci dalam penyelenggaraan laga kandang dan tandang. Setiap tim basket harus berlomba-lomba mengembangkan basis penggemarnya, karena akan berdampak pada pemasukan suatu klub.
Dibandingkan dengan konsep serial pertandingan di mana klub hanya tinggal datang dan main, menyelenggarakan suatu laga di arena kandang pasti jauh lebih berat. Akan tetapi investasi yang dilakukan dengan membuat markas dan basis penggemar akan dapat dipetik hasilnya oleh setiap klub di masa mendatang. Di luar klub, atmosfer bola basket di Indonesia dipastikan akan berkembang dikarenakan bertambahnya para penggemar basket di Tanah Air.
Menteri BUMN Erick Thohir yang merupakan salah satu anggota Dewan FIBA memuji langkah IBL yang melaksanakan sistem laga kandang dan tandang pada babak playoff IBL 2023, yang ke depannya akan dilaksanakan untuk seluruh musim.
Kebangkitan olahraga basket nasional itu semakin nyata dengan konsep yang diusung oleh IBL saat ini. Masa sekarang adalah momentum untuk kebangkitan olahraga basket di mana Indonesia meraih juara di SEA Games Vietnam dan Kamboja, dan akan menyelenggarakan Piala Dunia FIBA 2023 di Jakarta.
Putaran pertama babak playoff IBL 2023 sudah selesai dilaksanakan. Dari delapan tim yang berkompetisi, kini tersaring menjadi empat tim yang akan bertanding di semi final. Pada putaran pertama playoff itu, penyelenggaraan laga kandang dan tandang tak mengecewakan dengan membeludaknya penonton di GOR Merpati Denpasar, Bali, untuk mendukung tim Bali United, GOR C-Tra Arena Bandung yang penuh untuk menyaksikan Prawira Harum, dan Britama Arena Jakarta yang riuh seperti biasa saat Satria Muda atau Pelita Jaya bertanding.