Balikpapan (ANTARA) - Beberapa remaja Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, sore itu bermain bola voli bersama tiga polisi. Di sela saling oper bola antarpemain, para remaja itu tak henti menebar senyum.
Jumat (23/6) sore itu, semua yang berada di lapangan voli bukan sekadar menghabiskan waktu jelang akhir pekan. Bagi mereka, olahraga voli tidak hanya menyehatkan badan, tapi juga membangun interaksi sosial yang lebih intens,
baik sesama remaja maupun antara remaja dengan polisi di desa, yang pemerataan jaringan komunikasi dan Internetnya masih diusahakan itu.
Lokasi tugas tiga polisi itu memang berdekatan dengan lapangan voli karena di sampingnya berdiri Pos Polisi Muara Andeh. Pos yang tidak terlalu besar itu memiliki satu ruang tidur dan kamar mandi yang telah dialiri air. Bangunan itulah yang menjadi tempat bernaung para polisi yang bertugas.
Kondisi kawasan tersebut saat ini memang sudah berubah. Pos polisi tersebut baru kembali hidup pada awal 2023 berkat program Polisi Mengabdi setelah tidak aktif sejak 2012.
Melalui sentuhan tangan Kompol Irawan Setyono, cita-cita warga Desa Muara Andeh kembali memiliki pos polisi aktif di desa mereka, akhirnya tercapai.
Baca juga: Polresta Samarinda dukung revitalisasi situs bersejarah Masjid Shiratal Mustaqiem
Kompol Irawan bercerita program Polisi Mengabdi bermula dari kunjungannya ke Desa Muara Andeh pada 2022 ketika mendampingi Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. Kala itu, Wagub Hadi menanyakan mengapa pos polisi yang lokasinya persis di depan Kantor Desa Muara Andeh terbengkalai.
Kompol Irawan yang waktu itu Wakapolres Paser mengaku kaget dengan pertanyaan Wagub karena ia juga belum mengetahui betul wilayah tersebut. Selain itu, pada kesempatan sama, Kepala Desa Muara Andeh Samuel Reza turut mengutarakan harapan warga, agar pos polisi tersebut dihidupkan kembali.
“Pak Kades juga menyampaikan, 'Pak (Kompol Irawan), kalau bisa diisi anggota di sini (pos polisi)’,” kata Irawan menirukan permintaan Samuel Reza.
Warga memang berharap Pos Polisi Muara Andeh diaktifkan kembali karena desa tersebut merupakan perbatasan antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Terletak di tengah hutan dan jauh dari ibu kota kabupaten, yakni 82 km dari Tanah Grogot. Kondisi itu menjadikan Muara Andeh rawan kejahatan. Pertimbangan itulah yang menggerakkan hati Kompol Irawan.
Baca juga: Korlantas kaji ulang uji praktik buat SIM
Gayung bersambut, harapan warga Desa Muara Andeh untuk mengaktifkan kembali pos polisi di makin nyata. Pasalnya, Kabupaten Paser pada akhir tahun 2022 menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu mendapat tambahan personel 30 orang Bintara Remaja dari Polda Kaltim. Tambahan "pasukan" itulah yang dimanfaatkan Kompol Irawan untuk mengatur formula agar anggota polisi dapat ditempatkan di Pos Polisi Muara Andeh.
Atas inisiatif dia pula, polisi yang ditempatkan di Muara Andeh tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mengayomi dan melayani warga. Dari sana, tercetus program Polisi Mengabdi. Kompol Irawan lantas mulai berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk aparat desa, untuk persiapan memulai program tersebut.
Pengabdian
Irawan kemudian meneruskan persiapkan progres program Polisi Mengabdi sampai akhir tahun 2022. Pada awal 2023, ia sudah siap action membenahi sarana dan prasarana.
Polisi Mengabdi di Desa Muara Andeh memulai pengabdian dengan merevitalisasi pos polisi, perbaikan sarana dan prasarana sekolah, hingga sarana olahraga. Pos polisi yang telah direvitalisasi kini memiliki kepala pos polisi (kapospol) yang menetap di sana, serta dua anggota Bintara Nusantara yang akan digilir tugasnya setiap 1--2 minggu sekali.
Kemajuan lainnya, Desa Muara Andeh dialiri listrik pada awal 2023. Akan tetapi, listrik tersebut belum merata, yakni hanya pada Rukun Tetangga (RT) 1 dan 2 dari total empat RT yang ada di desa itu. Untuk membantu meningkatkan keamanan pada malam hari, penerangan jalan dengan tenaga surya disebar ke beberapa titik di empat RT di Muara Andeh.
Tidak hanya revitalisasi dan penerangan jalan, Polisi Mengabdi juga melakukan vaksinasi rabies hewan peliharaan karena mayoritas warga Desa Muara Andeh memiliki anjing untuk menjaga kebun mereka. Di samping itu, kondisi kesehatan warga juga menjadi perhatian. Polisi Mengabdi turut menggencarkan penanganan stunting kepada warga Desa Muara Andeh.
“Generasinya juga harus kami perbaiki. Kami juga memberikan edukasi gizi berimbang kepada mereka,” ujar Kompol Irawan.
Aspek pendidikan pun tidak luput dari program Polisi Mengabdi. Di desa yang luasnya kurang lebih 14.000 hektare dan dihuni oleh 500 warga ini hanya ada satu sekolah, yakni SDN 008 Muara Samu. Permasalahan lainnya, guru yang mengajar di sekolah tersebut tak rutin datang karena jarak yang jauh dan akses jalan yang tidak mudah: berliku dan berbatu.
Baca juga: Alasan Korlantas Polri persyaratkan sertifikasi mengemudi pembuat SIM
Atas dasar itu, polisi yang tergabung dalam Polisi Mengabdi juga merangkap menjadi guru, mengajar para siswa di sekolah tersebut setiap pagi. Tidak jarang, malam harinya mereka juga membentuk bimbingan belajar (bimbel) untuk memperdalam materi pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler pun tidak terlewatkan, seperti pelatihan baris-berbaris, upacara bendera, hingga pramuka.
Beberapa program lainnya yang juga dilakukan Polisi Mengabdi adalah membuat kolam lele untuk ketahanan pangan, bantuan sosial (bansos), pemasangan rambu petunjuk, dan menghidupkan kegiatan positif di kalangan warga Desa Muara Andeh.
Pengharapan
Samuel Reza selaku kades mengaku Polisi Mengabdi berdampak positif kepada desanya; infrastruktur jalan menjadi lebih bagus, aspek kesehatan diperhatikan, hingga pendidikan anak-anak kian membaik. Kegiatan Pramuka dan upacara bendera bahkan baru pertama kali digelar di SDN 008 Muara Samu berkat Polisi Mengabdi. Dia menilai program Polisi Mengabdi merupakan sejarah untuk desanya.
Masyarakat dan polisi kini bahu-membahu di berbagai kegiatan, termasuk ketika acara ritual adat, pernikahan, dan kedukaan. Kolaborasi pun terbentuk ketika kondisi-kondisi genting, seperti ibu melahirkan atau ketika masyarakat butuh bantuan lainnya.
“Dulu kita hanya minta pospol diaktifkan, tapi kini ditambah yang lain. Tidak disangka, tidak sampai berpikir begitu,” kata Samuel.
Ke depannya, Samuel berharap program Polisi Mengabdi dapat mengakselerasi jaringan komunikasi dan internet di Desa Muara Andeh. Hal ini penting karena penyampaian atau penyebaran informasi desa menjadi terhambat apabila jaringan tidak stabil.
Terkait hal ini, Kompol Irawan juga melontarkan harapan yang sama dan telah berkoordinasi dengan perusahaan pemberi layanan (provider) Internet di Indonesia.
“Sudah berkoordinasi. Dibilang akan dibuat, meski sampai sekarang belum,” kata Kompol Irawan.
Pengharapan lain dari warga, agar program Polisi Mengabdi di desa ini tetap berjalan meskipun Kompol Irawan tidak lagi menjadi Wakapolres Paser. Kompol Irawan yang sejak Maret 2023 menjabat sebagai Kasubbid Paminal Bidpropam Polda Kaltim itu berkomitmen bahwa program yang ia gagas ini akan tetap dimonitor.
Komunikasi dengan kades juga tetap dijaga. Selain itu, posisinya yang kini berada di Polda Kaltim diyakini dapat meningkatkan sekaligus melebarkan kolaborasi terkait program Polisi Mengajar ini.
Komitmen untuk tetap mengabdi di pedalaman Kaltim ini juga dilontarkan Kapospol Muara Andeh Aiptu Halomoan Gultom. Dirinya tetap mengabdi di Desa Muara Andeh sampai masa pensiun tiba pada Januari 2024.
"Walaupun jauh dari pantauan pimpinan, saya tetap stay di sini, tidak akan ke mana-mana,” kata Aiptu Gultom.
Editor: Achmad Zaenal M
Polisi Mengabdi, beri rasa aman hingga pembangunan di pelosok Kaltim
Oleh Fath Putra Mulya Sabtu, 24 Juni 2023 12:02 WIB