Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, membentuk pangkalan penjualan elpiji yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) membidik peningkatan pendapatan desa.
Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Budaya Masyarakat DPMD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nuryulianita Sunawardhati di Penajam, Selasa, mengatakan BUMDes didorong melakukan pengelolaan pangkalan penjualan elpiji desa agar meningkatkan pendapatan desa.
Pembentukan pangkalan penjualan elpiji tersebut merupakan kerja sama DPMD Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag), serta PT Pertamina (Persero).
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki 30 desa dan masing-masing desa memiliki BUMDes yang akan mendirikan pangkalan penjualan elpiij sudah diajukan kepada Pertamina.
Baca juga: Komisi II DPRD Samarinda bahas kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram
Baca juga: Komisi II DPRD Samarinda bahas kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram
PT Pertamina (Persero) baru menyetujui lima desa mendapatkan kuota elpiji bersubsidi tabung tiga kilogram untuk dijual di pangkalan penjualan elpiji yang dikelola oleh BUMDes tersebut.
Lima desa itu yakni, Desa Telemow, Bumi Harapan, Bukit Subur, dan Desa Sumber Sari. Sementara, desa lainnya masih berproses untuk mendirikan pangkalan penjualan elpiji.
Pendirian pangkalan penjualan elpiji harus memenuhi syarat, seperti IMB (izin mendirikan bangunan), izin usaha, alat timbangan, alat pemadam kebakaran dan lainnya.
Pembentukan pangkalan penjual elpiji di setiap desa juga sebagai upaya antisipasi kelangkaan elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram di daerah itu.
Dengan pangkalan penjualan elpiji desa, menurut Nuryulianita Sunawardhatii, akan memudahkan pendistribusian, sekaligus menekan penyalahgunaan elpiji bersubsidi tabung ukuran tiga kilogram atau sering disebut tabung gas melon.