Komisi II DPRD Kota Samarinda telah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pemerintah Kota (Pemkot), Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) membahas penyaluran gas elpiji 3 kilogram bersubsidi yang dikeluhkan mengalami kelangkaan.
"Kami dari Komisi II DPRD Kota Samarinda melakukan RDP bersama pihak terkait soal koordinasi penyaluran gas elpiji 3 kg subsidi," ujar Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah di Samarinda, Sabtu.
Ia mengatakan, koordinasi antara eksekutif, legislatif, Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) perlu dilakukan, karena ini merupakan upaya agar penyaluran gas elpiji 3 kg bersubsidi bisa tepat sasaran.
Ia menyebutkan, permasalahannya saat ini penyaluran tersebut tidak tepat sasaran, lantaran diduga para pangkalan tidak menjual gas elpiji 3 kg bersubsidi ke warga-warga sekitar.
"Padahal sudah jelas perjanjian antara para pangkalan dan agen agar gas elpiji bersubsidi bisa disalurkan ke masyarakat sekitar, namun setelah ditelusuri berdasarkan fakta di lapangan, pendistribusiannya tidak sesuai komitmen pangkalan," kata Laila.
Dikemukakannya, berdasarkan hasil RDP pada Jumat (9/6) kendaraan yang berisi gas elpiji 3 kg justru dipindahkan ke mobil lain, dibawa pergi entah kemana. Akhirnya, hal tersebut menjadi faktor kelangkaan di beberapa titik di Samarinda.
"Artinya, gas elpiji 3 kg tidak didistribusikan kepada masyarakat sekitar. Akhirnya terjadi kelangkaan. Namun, tidak semua titik terjadi kelangkaan," imbuhnya.
Laila menjelaskan, berdasarkan pantauan Hiswana Migas kelangkaan terjadi karena adanya permainan dari pangkalan menimbun gas elpiji subsidi.
"Apabila sudah terjadi kelangkaan biasanya akan terjadi operasi pasar, mereka juga pada ikut antre," ucapnya.
Penyebab lainnya lanjut Laila, penyaluran gas elpiji sempat terhenti diakibatkan hari libur kemarin, sebab apabila mengacu pada aturan dari Pertamina, setiap tanggal merah tidak ada pendistribusian gas.
Menurutnya, dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa tidak bisa dijadikan patokan berita kemarin itu seluruh Samarinda terjadi kekosongan, jadi hanya ada beberapa titik saja yang terjadi kelangkaan gas elpiji. Hal itu dikarenakan ada hari libur kemarin agak panjang, otomatis tidak ada distribusi gas sehingga agak terganggu pendistribusian.
"Begitu usai libur terjadi pembelian cukup besar, sehingga di beberapa titik terjadi kelangkaan. Hiswana Migas berkomitmen akan segera menetralkan lagi titik-titik yang memang dianggap kosong untuk gas elpiji. Jadi masyarakat diharapkan jangan khawatir," ucap Laila.