Samarinda (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) menyatakan untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam menyongsong Ibu Kota Nusantara (IKN) dilakukan secara perlahan, sehingga pada 2024 sudah siap ketika kedatangan penduduk baru IKN.
"Kami mendapat pesan khusus dari pemerintah pusat untuk terus mengembangkan parekraf sebagai persiapan IKN, karena IKN di Kaltim sudah ditetapkan sehingga penduduk akan pindah ke Nusantara mulai 2024," ujar Kabid Pemasaran Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi, di Samarinda, Selasa.
Untuk itu, beragam destinasi wisata yang tersebar pada 10 kabupaten/kota di Kaltim harus disiapkan secara optimal, namun untuk menyiapkan tidak bisa langsung sekaligus, harus dilakukan secara perlahan, tahap per tahap.
Ia melanjutkan, pada empat komponen kepariwisataan berupa 4A, yakni atraksi (daya tarik), aksesibilitas (akses), amenitas (fasilitas), dan ansilari (kelembagaan sebagai layanan tambahan), sudah banyak destinasi wisata di Kaltim yang telah memiliki, namun disadari bahwa memang masih perlu terus ditingkatkan.
Guna mewujudkan hal ini, pembenahan yang dilakukan secara perlahan semisal terkait akses yang bertujuan agar wisatawan mudah menuju destinasi wisata, sehingga perlu didukung kemudahan transportasi baik darat, sungai, danau maupun transportasi udara, sehingga sarana pendukung seperti pelabuhan, terminal, jalan, dan lainnya pun harus memadai.
"Sedangkan terkait atraksi, Kaltim ini memiliki destinasi yang sangat lengkap mulai dari wisata budaya, bahari, pantai, pedalaman, wisata buatan, jelajah hutan, pegunungan, sungai, danau, dan lainnya. Semua destinasi ini masing-masing memiliki keunggulan dan kekhasan," katanya pula.
Namun memang belum semua destinasi tersebut didukung dengan kemudahan akses, tetapi ia optimis secara perlahan empat komponen kepariwisataan ini akan terpenuhi, karena pihaknya secara intensif berkoordinasi dengan organisasi pemerintah seperti terkait pembangunan jalan, perhubungan, dan lainnya, termasuk dengan swasta yang membidangi wisata.
"Secara teknis, sarana dalam wisata yang perlu dibenahi seperti toilet, kelembagaan, dan lainnya. Khusus untuk wisata pantai, masih perlu pembenahan fasilitas bagi yang akan berenang, pos keselamatan dan lainnya karena belum semua wisata pantai yang memiliki kelengkapan fasilitas," kata Baihaqi.
Begitu pula dengan ekonomi kreatif, pihaknya juga terus melakukan pembinaan, pelatihan, dan dorongan kreativitas karena memiliki potensi besar untuk berkembang, baik terkait kuliner, hal-hal yang berkaitan dengan teknologi informasi, suvenir, dan lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dispar Kaltim: Pengembangan parekraf songsong IKN dilakukan perlahan