Samarinda (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) menggenjot peran pemengaruh (influencer) dalam strategi promosi wisata daerah pada era digital.
"Berpromosi itu, apalagi sekarang ditambah lagi dengan media sosial, menurut saya sangat-sangat penting sekali. Tujuannya, memperlihatkan kepada dunia luar bahwa Kaltim mempunyai potensi pariwisata yang besar," kata Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi di Samarinda, Rabu.
Menurutnya, langkah melibatkan influencer bukan merupakan hal baru dan telah diterapkan di tingkat nasional maupun provinsi lain untuk menggaungkan potensi Kaltim.
"Pemanfaatan jasa pemengaruh media sosial tersebut dipandang sebagai salah satu cara paling efektif untuk memviralkan destinasi-destinasi wisata yang ada di Kaltim," ungkap Baihaqi.
Namun, Dispar Kaltim bukan hanya fokus pada influencer, tetapi tetap merangkul semua lini media promosi, baik daring maupun luring, seperti media cetak, media daring, hingga videotron.
Baihaqi menampik anggapan pilih kasih dalam alokasi anggaran promosi dan menyatakan semua jenis media telah diusulkan untuk bekerja sama.
Baca juga: Dispar Kaltim kembangkan ekowisata Merabu dukung geopark
Namun, keputusan akhir mengenai alokasi anggaran tersebut tidak berada di tangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melainkan ditentukan oleh tim anggaran pemerintah daerah.
Baihaqi menjelaskan proses pemilihan influencer tidak bisa dilakukan secara perorangan, melainkan harus melalui badan usaha atau agensi yang profesional.
Kriteria seleksi akan mencakup jumlah pengikut, jangkauan audiens, serta konten yang relevan dengan pariwisata, seperti kuliner, destinasi, dan ekonomi kreatif.
Para influencer yang terpilih diarahkan untuk mempromosikan destinasi-destinasi spesifik yang telah ditentukan oleh dinas.
Misalnya, mereka ditugaskan secara khusus untuk mengangkat keindahan Labuan Cermin di Berau atau berbagai potensi wisata lain yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
Mengenai anggaran, Baihaqi menyebut besaran alokasi anggaran mengacu pada standard satuan harga yang berlaku, bukan ditentukan secara sepihak oleh dinas.
Upaya untuk mengalokasikan dana khusus bagi influencer dan media daring telah diperjuangkan sejak lama, namun seringkali terkendala oleh ketersediaan anggaran.
"Ke depan, Dispar Kaltim terus berupaya mengoptimalkan seluruh kanal promosi yang ada untuk memastikan potensi pariwisata Kaltim dikenal luas," demikian Baihaqi.
Baca juga: Kaltim gembleng Duta Wisata jadi ujung tombak promosi digital
