Balikpapan (ANTARA) - Pelatih Kaligrafi Penajam Paser Utara (PPU) Kasmuji menilai, kekuatan masing-masing kabupaten kota dalam cabang kaligrafi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-44 Tingkat Kalimantan Timur sudah cukup merata.
“Tahun ini tidak bisa dipastikan siapa yang akan juara karena kualitas semua peserta merata. Untuk menentukan juara nanti adakah siapa yang paling sedikit melakukan kesalahan.,” kata Pelatih Kasmuji.
MTQ Ke-44 Kalimantan Timur di Balikpapan akan berlangsung hingga 21 Mei 2023, setelah dibuka resmi Rabu 17/5 lalu.
Kasmuji menambahkan, ada empat kategori dalam lomba kaligrafi yakni dekorasi, naskah, hiasan mushaf dan kontemporer. Masing-masing daerah memiliki kaligrafer berpengalaman dan sarat prestasi.
“Tahun lalu pada MTQ Kaltim di Samarinda, juaranya dekorasi putra dari PPU, dekorasi putri dari Paser. Hiasan mushaf putra dari Samarinda, Hiasan Mushaf putri dari PPU. Naskah putra dari Samarinda. Kontenporer putranya dari Samarinda, Putri Kutai Kertanegara,” bebernya.
Dari PPU ada juara nasional, yakni Nur Anisah. Sementara untuk putra Muchlisin masuk 7 besar nasional. Keduanya membawa nama Kaltim dan anak latihnya Kasmuji.
Menurut Kasmuji, baik Nur Anisah maupun Muchlisin belajar di Lembaga Kaligrafi Islam asuhan Ustad Didin Sirajuddin di Sukabumi, Jawa Barat.
Kata dia, untuk menjadi kaligrafer dan berprestasi tinggi harus memiliki kemauan, kesabaran, dan tekun selain memiliki guru atau pelatih.
“Bagus sekali juga kalau punya bakat. Tapi tidak ada yang instan. Untuk berprestasi perlu kerja keras dan kesabaran,” tegas Kasmuji.
Lomba Kaligrafi digelar di Dome atau di tempat penyelenggaraan utama MTQ. Hampir semua kontingen dari 10 kabupaten-kota mengikuti cabang lomba ini.