Samarinda (ANTARA) - Dinas Perindustrian perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong kepada para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya terutama memasarkan produk melalui E-Commerce atau berdagang secara online.
“Disperidgankop Kaltim terus mendorong agar pelaku UMKM dalam mempromosikan maupun pemasaran secara online. Salah satunya mengoptimalkan platform e-katalog. Sebab tahun 2023 belanja-belanja instansi pemerintahan harus menggunakan e-katalog,” kata Kabid Koperasi dan UMKM Disperindagkop Kaltim Atikah di Samarinda Rabu.
Ia menjelaskan, beberapa kali pihaknya melakukan pendampingan terkait E-Commerce, dan ini patut disyukuri karena beberapa UMKM sudah bisa menggunakan platform e-katalog dengan optimal. Tercatat ada ada 195 UMKM Kaltim yang masuk dalam sistem e-katalog.
Menurutnya, e-katalog merupakan aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah (LKPP).
Salah satu pelaku UMKM Kaltim Muhammad Alianur mengatakan usaha yang ditekuni adalah menjual kue brownies krispi dan Snack box dengan merek Alidah Cake menggunakan E-Commerce.
“Usaha Bisnis saya makin maju berkat berjualan melalui online di beberapa marketplace, salah satunya e-katalog. Setiap bulanya bisa meraup omset hingga Rp 50 juta, sebagian besar dari transaksi di e-katalog,” katanya.
Ali menuturkan, selama pandemi dalam menjalankan usaha lebih banyak berjualan secara online . Karena dirinya pernah mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari Disperindagkop Kaltim sehingga melek terhadap pemasaran digital.
“Akhirnya produk saya masuk pada sistem e-katalog, dan sampai saat ini saya jadi punya langganan tetap dari instansi pemerintahan," kata Ali yang merintis usaha sejak 2010.
Ali yang merupakan warga Keluraan Loa Bakung Kota Samarinda menambahkan selain e-katalog, bisnisnyaa juga dipasarkan ke beberapa platform digital , antara lain Facebook, WhatsApp, Instagram, go food dan shopee food.
Hal senada juga disampaikan Sri Anggraini, pemilik usaha Dapoer Aulia, dengan produk cake keminting, jajanan kue tradisional dan nasi kotak, sebagian besar transaksi bisnisnya berasal dari e-katalog.
“Semenjak penjualan melalui e-katalog omset meningkat mencapai Rp60 juta sampai Rp70 juta per bulan dari transaksi di e-katalog. Orderan dari Dinas atau instansi bisa sampai 1000 kotak pesanan,” katanya.