Sedikitnya 120 pekerja pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, ibu kota masa depan Indonesia, di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menjalani pemeriksaan malaria.
"Pemeriksaan dilakukan agar pekerja pembangunan IKN Nusantara tidak bawa malaria dari daerah asal, untuk pencegahan dini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Grace Makisurat di Penajam, Rabu.
Menurut hasil pemeriksaan, ia mengatakan, pekerja pembangunan infrastruktur IKN Nusantara yang berasal dari luar daerah tidak ada yang tertular malaria.
Dalam upaya mencegah penularan malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara telah mendirikan pos malaria di Jalan Sotek-Bongan Kilometer 17 untuk memudahkan pekerja perkebunan dan kehutanan memeriksakan kesehatan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan menerbitkan peraturan bupati mengenai pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria.
Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk daerah dengan risiko tinggi penularan malaria di Provinsi Kalimantan Timur.
Angka kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat 1.125 kasus pada 2018, 1.050 kasus pada 2019, 1.364 kasus pada 2020, dan 1.472 kasus pada 2021.
Selama periode Januari hingga September 2022 sebanyak 550 kasus malaria ditemukan di daerah itu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan malaria guna mendukung pencapaian target eliminasi malaria di Kalimantan Timur pada 2027.
Selain meningkatkan pemeriksaan dan penanganan penyakit malaria, pemerintah melakukan penyuluhan mengenai pencegahan penularan malaria kepada warga.
Penularan malaria dapat dicegah dengan menggunakan kelambu, memasang kawat kasa, tidak menggantung pakaian bekas pakai, memakai obat anti nyamuk, dan menebarkan ikan pemakan jentik untuk mencegah gigitan nyamuk penular parasit penyebab malaria.
"Pemeriksaan dilakukan agar pekerja pembangunan IKN Nusantara tidak bawa malaria dari daerah asal, untuk pencegahan dini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Grace Makisurat di Penajam, Rabu.
Menurut hasil pemeriksaan, ia mengatakan, pekerja pembangunan infrastruktur IKN Nusantara yang berasal dari luar daerah tidak ada yang tertular malaria.
Dalam upaya mencegah penularan malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara telah mendirikan pos malaria di Jalan Sotek-Bongan Kilometer 17 untuk memudahkan pekerja perkebunan dan kehutanan memeriksakan kesehatan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan menerbitkan peraturan bupati mengenai pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria.
Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk daerah dengan risiko tinggi penularan malaria di Provinsi Kalimantan Timur.
Angka kasus malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat 1.125 kasus pada 2018, 1.050 kasus pada 2019, 1.364 kasus pada 2020, dan 1.472 kasus pada 2021.
Selama periode Januari hingga September 2022 sebanyak 550 kasus malaria ditemukan di daerah itu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan malaria guna mendukung pencapaian target eliminasi malaria di Kalimantan Timur pada 2027.
Selain meningkatkan pemeriksaan dan penanganan penyakit malaria, pemerintah melakukan penyuluhan mengenai pencegahan penularan malaria kepada warga.
Penularan malaria dapat dicegah dengan menggunakan kelambu, memasang kawat kasa, tidak menggantung pakaian bekas pakai, memakai obat anti nyamuk, dan menebarkan ikan pemakan jentik untuk mencegah gigitan nyamuk penular parasit penyebab malaria.