Samarinda (ANTARA) - Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda Rusmadi Wongso mengajak warganya menjadikan sungai sebagai sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lain baik makhluk yang tampak langsung oleh mata maupun mikro organisme.
"Bicara soal sungai berarti bicara soal kehidupan, karena peranan sungai sangat penting sebagai sumber kehidupan, sehingga mari kita bersama-sama menjaga sungai, jangan membuang sampah maupun limbah ke sungai," ujar Wawali Samarinda Rusmadi Wongso di Samarinda, Minggu.
Sebelumnya atau saat menghadiri syukuran HUT ke-7 tahun Gerakan Memungut Sehelai Sampah di Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda, Wali kota Rusmandi menjelaskan tidak akan ada pemukiman di Kecamatan Samarinda Kota, Sungai Pinang, Kecamatan Samarinda Urara, dan sekitarnya jika tidak ada Sungai Karang Mumus (SKM).
Hal ini terjadi karena pemukiman warga diawali dari adanya sumber air di SKM untuk berbagai kebutuhan, sehingga kondisi ini membuktikan bahwa sungai adalah sumber kehidupan.
"Keberadaan sungai ini adalah berkah Allah, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kita yang tinggal berdampingan dengan SKM untuk selalu menjaga dan tidak mengotori agar sungai tetap terjaga dan terus mengalir sepanjang kehidupan ini ada, " ucap Rusmadi.
Keberadaan SKM, lanjutnya, lebih dari dua per tiga mengaliri wilayah Kota Samarinda, sehingga jika tidak diurus dengan baik dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat, antara lain dampak banjir lebih besar.
Bersyukur karena SKM menjadi perhatian banyak pihak mulai Pemerintah Pusat, Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, masyarakat, dan LSM seperti GMSS-SKM untuk terus berupaya agar sungai bisa berfungsi dengan baik.
"Perhatian pemerintah ini tentu menjadi kolaborasi yang sangat luar biasa, ditambah dengan dukungan dari kawan-kawan GMSS-SKM, kemudian para pemerhati lingkungan untuk mewujudkan SKM sebagai sumber kehidupan," ucap Rusmadi yang pernah menyumbang satu perahu kepada GMSS-SKM untuk digunakan memungut sampah di sungai.
Sementara Misman, Ketua GMSS-SKM Samarinda mengatakan, saat ini SKM mulai terjaga, tidak seperti sebelumnya atau sebelum GMSS-SKM berdiri, karena saat itu jumlah warga yang membuang sampah ke sungai sangat banyak, namun akhir-akhir ini terus berkurang, bahkan perhatian pemerintah terhadap SKM makin terlihat.
"Fungsi sungai sangat luas, diantaranya sebagai sarana pengairan sumber kehidupan dan sebagai pengaliran. Kondisi SKM sekarang di bagian hilir ditata secara modern dengan adanya turap, sementara di bagian hulu tetap terjaga secara alami guna memberikan ruang penghidupan bagi biota sungai dan untuk kepentingan masyarakat," ujar Misman.