Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi II DPRD Kaltim Andarias P Sirenden berharap di tahun 2014, target swasembada daging sapi harus tercapai. Terdata, ternak sapi pada 2009 jumlahnya mencapai 101.176 ekor, meningkat menjadi 108.648 ekor pada 2011 dan hingga akhir Juni 2013 melonjak jadi 116.797 ekor.
Hanya data yang tersaji dari Dinas Peternakan, kata Andarias memperlihatkan jumlah utuh, mulai dari ternak berbobot kurang dari 250 kg yang tidak boleh dipotong sampai berbobot lebih dari 250 kg. Tidak bisa diketahui apakah data yang ada bisa mewakili kondisi di lapangan.
Termasuk bagaimana struktur yang ada di lapangan. Padahal pendataan secara detail akan memberikan kemudahan dalam memproyeksi produksi daging di masa mendatang. Angka itu juga akan memberikan berapa stok daging yang sudah dimiliki dan berapa kekurangannya.
“Untuk itu Pemerintah Provinsi Kaltim diharapkan dapat melakukan langkah-langkah efektif mendukung peningkatan produksi daging sapi,†harapnya.
Andarias mengatakan, komitmen Pemprov Kaltim untuk mendukung program pemerintah pusat yaitu Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) tahun 2014 yang ditetapkan Kementrian Pertanian patut dihargai.
Persoalannya, tak hanya pergerakan pemerintah saja yang dibutuhkan. Koordinasinya dengan para peternak juga harus searah. Jika berjalan sendiri-sendiri rasanya target swasembada itu tetap hanya impian.
Dari data diatas juga terangkum, kemampuan produksi daging baik yang berasal dari ternak lokal maupun luar daerah untuk 2009 mencapai 45.727 ton dan tahun 2010 sebesar 48.632 ton sedangkan 2011 sekitar 52.359 ton dan 2012 menjadi 57.436 ton.
Produksi daging tertinggi per wilayah untuk Kaltim pada 2012 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencapai 14.518,2 ton disusul Samarinda sebesar 11.406,6 ton dan Balikpapan sekitar 11.401,8 ton.
Selanjutnya, Tarakan sekitar 4.107,8 ton serta Paser 3.370,8 ton dan Kutai Timur sebesar 2.878,2 ton, Berau sebesar 2.801,1 ton dan Bontang 2.566,6 ton, Bulungan 948,9 ton dan Kutai Barat 886 ton serta Malinau 602,4 ton, Penajam Paser Utara (PPU) sebesar 574,7 ton dan Nunukan sebesar 459,8 ton serta Tana Tidung hanya 46,9 ton.
“Mendukung terwujudnya target tersebut, diperlukan sejumlah upaya yang harus dilakukan oleh instansi terkait. Baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota. Paling tidak kita harus mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi untuk seluruh wilayah di Provinsi Kaltim. Bisa berupa program khusus, bantuan pelatihan SDM, atau bahkan dukungan anggaran,†katanya.
Pemprov Kaltim juga diharapkan untuk melakukan pembenahan pada sektor internal instansi terkait dengan lebih meningkatkan profesionalisme dan integritas aparatur di bidang peternakan agar dapat menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi, menciptakan peluang ekonomi untuk meningkatkan pendapatan peternak, mendorong investasi dan usaha serta lapangan kerja di bidang peternakan. (Humas DPRD Kaltim/adv/lin/dhi/met)