Samarinda (ANTARA) - Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, menerbangkan angkutan udara perintis bersubsidi tahun 2025 untuk menembus akses wilayah terpencil.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Kalimantan Timur," kata Plt. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Lisa Hasliana di Samarinda, Jumat.
Ia menyatakan bahwa penerbangan angkutan udara perintis ini merupakan langkah strategis untuk membuka wilayah 3T di Kalimantan Timur yang terisolasi.
Melalui program ini, tidak hanya menjawab tantangan aksesibilitas, tetapi juga mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan perekonomian, dan memperkuat persatuan bangsa.
Lisa menambahkan bahwa Kalimantan Timur dengan wilayahnya yang luas dan beragam menghadapi tantangan geografis yang tidak mudah.
"Kehadiran penerbangan perintis ini menjadi solusi nyata untuk mempercepat layanan kepada masyarakat di daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat maupun laut," tambahnya.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto menegaskan, komitmen Kementerian Perhubungan dalam memberikan layanan kepada masyarakat di daerah 3T.
"Kementerian Perhubungan konsisten memberikan layanan kepada masyarakat, terutama daerah 3TP, agar dapat dilayani oleh penerbangan perintis," kata Maeka.
Baginya, pelayanan ke masyarakat adalah yang paling utama, sehingga masyarakat di sana juga bisa menikmati akses sampai ke ibukota yaitu Samarinda.
Subsidi angkutan udara perintis tahun 2025 dilayani oleh maskapai Smart Aviation. Rute yang dilayani mencakup beberapa wilayah strategis, seperti Long Apung, Datah Dawai, Muara Wahau, dan Maratua.
Dengan dukungan subsidi pemerintah, tiket penerbangan ditawarkan dengan harga terjangkau, berkisar mulai Rp362 ribu hingga Rp747 ribu. Dengan begitu, masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi dapat mengakses layanan ini.
Kehadiran rute ini tidak hanya memberikan kemudahan transportasi, tetapi juga diharapkan mampu mempercepat distribusi barang dan jasa, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan mobilitas penduduk di daerah terpencil.
Bandara APT Pranoto berkomitmen bahwa penerbangan perintis ini merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam melayani masyarakat yang membutuhkan transportasi udara.