Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berkomitmen mengoptimalkan bangsal pascapanen pertanian hortikultura di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, untuk mendorong peningkatan nilai jual hasil tani dan kesejahteraan petani.
"Bangsal pascapanen tersebut menjadi bukti nyata dukungan pemerintah dalam meningkatkan nilai jual produk hortikultura," kata Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, di Samarinda, Sabtu (4/1).
Pemprov Kaltim telah meresmikan Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Hortikultura di tengah-tengah kelompok tani agribisnis terpadu di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser.
Menurut Akmal, melalui bangsal pascapanen, hasil panen dapat diolah menjadi produk turunan yang lebih awet dan bernilai jual tinggi.
Ia mencontohkan, buah-buahan seperti jambu kristal dan belimbing yang dipanen dapat diolah menjadi jus, selai, atau manisan.
Dengan demikian, petani tidak hanya menjual buah segar, tetapi juga produk olahan yang memiliki daya simpan lebih lama dan nilai ekonomis lebih tinggi.
Akmal juga mengapresiasi keberhasilan kelompok tani agribisnis terpadu di Long Kali yang mampu mengembangkan berbagai varietas hortikultura, seperti durian, mentimun, jambu kristal, belimbing, dan terong, di tengah dominasi perkebunan kelapa sawit.
"Ini membuktikan bahwa kita bisa mengembangkan sektor pertanian yang beragam," ujarnya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk berkunjung ke Long Kali dan menikmati hasil pertanian setempat. "Ayo semua berkunjung ke Long Kali! Di sini ada jambu yang manis sekali, belimbing yang segar, dan berbagai produk hortikultura lainnya," katanya lagi.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana, yang turut mendampingi Akmal Malik, menambahkan bahwa bangsal pasca-panen ini dilengkapi dengan berbagai peralatan modern untuk mendukung proses pengolahan hasil pertanian.
Pihaknya berharap keberadaan bangsal pasca-panen ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh kelompok tani untuk meningkatkan produksi dan pendapatan.
Peresmian bangsal pasca-panen dirangkai dengan penyerahan bantuan alat pertanian dari alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta panen buah segar di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Agribisnis Terpadu.
Kawasan pertanian di Long Kali mencakup lahan seluas lima hektar, dengan fokus pada hortikultura di area seluas dua hektare. Lahan tersebut memungkinkan panen hingga tiga kali dalam satu tahun. Hasil panen dipasarkan di wilayah Long Kali dan Tanah Grogot.