Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan aplikasi Tlusure yang baru secara resmi diluncurkan PT Fantastis Anak Bangsa menjadi pemandu wisatawan dalam kegiatan wisata.
Aplikasi ini dihadirkan untuk wisatawan guna memperoleh informasi terkait kondisi destinasi wisata yang masuk dalam zona hijau atau zona lainnya, rekomendasi terhadap pengguna untuk berkunjung ke destinasi wisata tertentu, hingga terkait protokol kesehatan (prokes).
“Mudah-mudahan wisatawan lebih nyaman berwisata di Tanah air di #IndonesiaAja,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam peluncuran aplikasi Tlusure secara daring, di Jakarta, Rabu.
Selama dua tahun terakhir Sandiaga Uno menilai pandemi COVID-19 telah menimbulkan keprihatinan, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Wabah tersebut, lanjut dia, memberikan dampak penurunan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hingga 80 persen pada 2020 dan 75 persen pada 2021.
Salah satu faktor lain yang mempengaruhi adalah adanya pengetatan mobilitas sehingga membuat penghasilan 34 juta masyarakat yang bergantung di sektor parekraf menurun.
Menariknya, kata Sandiaga Uno, nilai ekonomi digital justru mengalami peningkatan dengan cepat menjadi 49 persen secara year-on-year (yoy) menjadi 70 miliar dolar AS.
Sektor online travel juga mengalami kenaikan 29 persen menjadi 3,5 miliar dolar AS.
“Ini adalah sebuah anomali yang harus kita sambut dengan inovasi,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Karena itu kehadiran aplikasi Tlusure diharapkan mampu menjadi game changer, salah satunya berkolaborasi dengan desa wisata dan desa kreatif untuk membuka ekonomi bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Upaya pemulihan ekonomi harus meningkatkan tarif hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja, dan mendayagunakan UMKM,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.