Balikpapan (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait peningkatan permintaan penerbangan ke Kalimantan Timur, baik di Balikpapan ataupun Samarinda dari sejumlah kota besar di Indonesia.
"Kolaborasi dengan sejumlah instansi akan menuntaskannya (permintaan penerbangan), terutama dengan Kementerian Perhubungan," kata menteri yang akrab disapa Sandi itu di Balikpapan, Rabu (1/5).
Sandi mengatakan salah satu solusi persoalan harga tiket ke Kalimantan Timur yang sangat tinggi adalah penambahan jumlah penerbangan baik ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, ataupun Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda.
Menparekraf mengaku sering menerima keluhan tentang harga ataupun jumlah tiket pesawat terbang di Tanah Air yang lebih tinggi dibanding penerbangan ke mancanegara.
"Bukan tiket yang mahal, tapi memang nggak ada tiket-nya," ujarnya tentang penerbangan ke Kalimantan Timur dari sejumlah kota besar di Indonesia.
Ketiadaan penerbangan ke Kalimantan Timur, menurutnya, bahkan berdampak pada tim Sandi yang semula akan mengikuti kegiatan di Bumi Etam. "Sehingga mereka bergabung melalui virtual," ujarnya.
Baca juga: Garuda Indonesia targetkan tambah delapan pesawat di 2024
Pantauan ANTARA dari sejumlah aplikasi dan situs penjual tiket pesawat, terdapat tujuh kota besar asal penerbangan langsung yang kehabisan kursi selama dua-tiga hari menuju Kalimantan Timur, bahkan hingga Sabtu (4/5).
Tujuh kota itu adalah Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Denpasar, Manado, hingga Banjarmasin.
"Itu harus diselesaikan secara optimal," ujar Sandi.
Sandi mengatakan kelangkaan tiket pesawat menuju Kalimantan Timur disebabkan keterbatasan penerbangan serta peningkatan aktivitas seiring pemindahan Ibu Kota Negara ke Kota Nusantara.
"Makanya, banyak masyarakat yang kemarin mudik dari Kalimantan Timur, belum bisa kembali ke sini karena keterbatasan kursi," ujarnya.
Terkait kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), dia juga mempromosikan tiket pesawat dengan paket-paket wisata di Kalimantan Timur.
"Paket itu berupa wisata budaya, terutama yang berkaitan dengan konservasi budaya di Kaltim. Salah satunya wisata pesut yang harus ditingkatkan sehingga konservasi pesut bisa menjadi agenda nasional," demikian Sandi.
Baca juga: Pesawat Pelita Air Surabaya terlambat terbang 3 jam, penumpang bercanda bom