Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Petugas Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman (DKPP) Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menggelar aksi demo
di pintu masuk proyek Bandara Internasional Sepinggan, Kamis (31/1).
"Kami kecewa karena kendaraan-kendaraan proyek bandara hanya bisa mengotori Jalan Iswayudi ini," kata seorang petugas itu.
Seperti yang dikatakan petugas penyapu jalan tersebut, Jalan Marsma R
Iswahjudi, jalan di depan bandara, sampai sekitar satu kilometer ke
timur dan barat dari pintu masuk proyek tersebut memang terlihat kotor
dengan banyaknya tanah liat yang terbawa ban-ban mobil proyek.
Bila hari hujan, terutama di sekitar pintu masuk, jalan aspal
dibasahi air yang berwarna kecokelatan. Bila cuaca panas, debu
beterbangan.
"Itu membuat kami harus bekerja ekstra keras membersihkan jalan di
sekitar ini saja," kata petugas tadi yang menolak menyebutkan namanya.
Di bawah hujan gerimis, para petugas berseragam oranye itu memblokir
jalan masuk proyek bandara. Mereka dengan sengaja memakirkan truk-truk
sampah, kendaraan dinas mereka, di pintu masuk proyek tersebut untuk
menghalangi kendaraan-kendaraan proyek keluar masuk.
Aksi ini membuat pekerjaan proyek terhenti sementara. Masyarakat
yang melintas juga sebagian berhenti untuk melihat aksi tersebut.
Para pekerja proyek yang kebanyakan berasal dari luar Balikpapan pun berkumpul dan berdiri menyaksikan aksi blokir itu.
Sejumlah petugas penyapu jalan dan petugas pengangkut sampah juga
berdiri di dalam truk sampah mereka. Sebagian lagi duduk-duduk di tepi
dan di median jalan Marsma R Iswahjudi, jalan di depan Bandara.
Kabag Humas dan Protokol Pemkot Balikpapan Sudirman Djayaleksana,
yang sebelumnya adalah Kepala DKPP, segera turun ke lokasi melihat aksi
pemblokiran jalan tersebut.
Ia meminta PT Angkasapura I selaku pelaksana proyek membersihkan kendaraan sebelum keluar lokasi proyek.
Jika tidak dilakukan, kata Sudirman, manajemen proyek perluasan
bandara bisa dikenai sanksi yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Tahun
2004 tentang Kebersihan Kota.
"Penyidik Sipil DKPP bisa turun ke lapangan untuk melihat kemudian menjatuhkan sanksi," tegas Sudirman Djajaleksana.
Sanksi paling berat adalah penghentian proyek sementara jika
manajemen proyek tidak mengindahkan kebersihan jalan sekitar lokasi.
Pada kesempatan yang sama, sekretaris proyek perluasan bandara Agus
Raharjo menyatakan, sebenarnya kendaraan proyek sebelum ke luar sudah
dibersihkan.
"Hanya saja mungkin tidak maksimal. Masih ada tanah yang menempel misalnya sehingga mengotori jalan," kata Agus.
Mobil atau truk yang keluar, tutur Agus, selama ini disemprot air,
terutama di bagian ban. Namun karena diduga karena tergesa-gesa, sebelum
benar-benar bersih kendaraan sudah jalan kembali dan keluar proyek.
Untuk itu, Agus berjanji tidak akan terjadi lagi kendaraan proyek perluasan bandara mengotori Jalan Iswayudi.
"Kami akan maksimalkan. Tak hanya mobil proyek tapi juga kendaraan
operasional cargo yang melewati proyek ini sehingga ketika keluar mereka
juga sudah bersih," janjinya.
Aturan menjaga kebersihan jalan ini memang diterapkan ketat di Balikpapan.
Selain membersihkan ban mobil yang keluar dari lokasi, di setiap
pintu masuk proyek juga harus selalu ada pekerja proyek itu yang
tugasnya khusus membersihkan jalan aspal di depan proyek dari tanah dan
kotoran lain dari proyek.
"Jangankan proyek, kita bikin event offroad pun kena aturan itu.
Mobil offroad yang keluar lokasi lomba harus bersih. Panitia harus
menyediakan fasilitas membersihkan mobil itu," kata Windy Politon,
Sekretaris Pengda IOF (Indonesian Offroad Federation) Kaltim. (*)
Petugas Kebersihan Demo Proyek Perluasan Bandara
Jumat, 1 Februari 2013 5:06 WIB
Kami akan maksimalkan. Tak hanya mobil proyek tapi juga kendaraan operasional cargo yang melewati proyek ini sehingga ketika keluar mereka juga sudah bersih