Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya tetap berusaha agar dapat mengkonversi 30 persen dari tempat tidur rumah sakit tersedia untuk perawatan pasien COVID-19 di tengah meningkatnya kasus aktif.
"Kementerian Kesehatan tetap berusaha melakukan konversi tempat tidur agar 30 persen dari tempat tidur rumah sakit tersedia untuk perawatan COVID-19," kata Nadia dalam konferensi pers harian PPKM Darurat yang dipantau virtual dari Jakarta, Jumat.
Nadia menyebut bahwa kondisi Keterisian Tempat Tidur (Bed Ocuppancy Rate/BOR) saat ini hampir mencapai kapasitas di beberapa wilayah Pulau Jawa.
Karena itu dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan penanganan pasien COVID-19 di tengah terjadinya lonjakan kasus aktif. Merespons kasus aktif yang masih tinggi di daerah seperti DKI Jakarta, jelas Nadia, maka pemerintah menyiapkan fasilitas layanan kesehatan darurat untuk pasien COVID-19.
Fasilitas layanan darurat untuk daerah DKI Jakarta adalah Asrama Haji di Pondok Gede yang telah direnovasi dan dilengkapi fasilitas medis dan non-medis dengan delapan gedung siap dipakai.
"Secara total asrama haji ini telah menyiapkan 860 tempat tidur isolasi dan 50 tempat perawatan intensif serta 40 tempat perawatan yang kita kategorikan sebagai high care unit," ujar Nadia, yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes.
Sementara lima gedung dari Asrama Haji akan dipakai untuk perawatan pasien dengan gejala sedang.
Dia mengingatkan bahwa hanya pasien yang bergejala sedang dan berat yang diprioritaskan untuk perawatan rumah sakit. Sementara pasien bergejala ringan atau tidak bergejala diminta melakukan isolasi mandiri rumah atau di fasilitas isolasi terpusat.
Kemenkes terus usahakan 30 persen tempat tidur RS untuk COVID-19
Jumat, 9 Juli 2021 18:22 WIB
Secara total asrama haji ini telah menyiapkan 860 tempat tidur isolasi dan 50 tempat perawatan intensif serta 40 tempat perawatan yang kita kategorikan sebagai high care unit,