Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, menargetkan pendapatan asli daerah dari retribusi Pelabuhan Lamijung mencapai Rp36 miliar pada 2013.
Kepala Dishubkominfo Kabupaten Nunukan Robby Nahak Serang di Nunukan, Selasa, menegaskan, target tersebut diupayakan tercapai bahkan melebihi jika semuanya dijalankan dengan baik.
"Saya akan yakin target PAD dari retribusi di Pelabuhan Lamijung akan tercapai. Itupun baru untuk pendapatan dari speed boat Nunukan-Tarakan," ucapnya.
Keyakinannya itu, lanjut dia, dari tujuh speed boat rute Nunukan-Tarakan dan sebaliknya jumlah penumpang paling sedikit mengangkut 100 orang per hari. Jadi dalam sehari penumpang yang masuk di Pelabuhan Lamijung sebanyak 700 orang.
Robby menambahkan, kalkulasi jumlah penumpang itu diambil dari minimalnya sementara apabila mengacu pada jumlah tiket yang terjual setiap hari melebihi 700 orang.
"Jadi diperkirakan jumlah penumpang selama satu bulan dari tujuh buah speedboat Nunukan-Tarakan dan sebaliknya jumlah penumpang paling sedikit 7.000 orang," ujarnya.
Ia mengatakan, jika setiap orang ditarik retribusi sebesar Rp10 ribu per orang maka jumlah pemasukan khusus penumpang Nunukan-Tarakan mencapai Rp70 juta per bulan.
Selain itu banyak sektor yang dapat ditarik retribusinya di Pelabuhan Lamijung seperti perparkiran, izin tambat kapal, speed boat rute Nunukan-Sebuku dan rute Nunukan-Seimenggaris.
Jika semua peluang penarikan retribusi dapat dijalankan, maka target sebesar Rp36 miliar itu akan mudah dicapai dan tentunya menjadi pemasukan bagi pemerintah Kabupaten Nunukan sebagai PAD, kata Robby.
Ia lebih yakin target PAD Dishubkominfo khusus di Pelabuhan Lamijung tersebut apabila pelabuhan kapal angkutan resmi tenaga kerja Indonesia (TKI) Nunukan-Tawau Malaysia sudah dipindahkan.
Dari tujuh kapal angkutan resmi yang berangkat ke Tawau, jumlah penumpang yang diangkut pulang pergi (PP) paling sedikit 1.500 orang, katanya.(*)