Sangatta (ANTARA Kaltim) - PT Kaltim Prima Coal (KPC) bekerja sama
dengan tim ekspedisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Barat
dan Balai Taman Nasional Kutai melakukan inventarisasi Gua Karst di
Kawasan Taman Nasional Kutai.
External Affairs and Sustainable Development Division (ESD)
Huzeinsyah Akma, Selasa (16/10), mengatakan, selama delapan hari tim
ekspedisi dari ITB yang dipimpin Dr Pindi Setiawan, sedangkan Balai TNK
diwakili Kepala Resort TNK Sangatta Arif Sedyanto, melakukan
inventarisasi di puluhan Gua di beberapa desa Kecamatan Teluk Pandan,
seperti Kandolo, Teluk Pandan, Martadinata dan Suka Damai.
"Keikutsertaan dan Dukungan kerja sama PT Kaltim Prima Coal terhadap
tim ekpedisi dalam menginventarisasi Gua Karst di Taman Nasional Kutai
(TNK) sangat erat dengan komitmen perusahaan dalam pelestarian dan
budaya di Kutai Timur," kata Huzeinsyah Akma, melalui Superitendent
Public Communications Yordhen Ampung.
Yordhen Ampung didampingi Supervisor Media Silvester, PT Kaltim
Prima Coal, sebagai salah satu mitra Balai Taman Nasional Kutai (TNK)
mengharapkan, adanya inventarisasi gua-gua karst di sekitar perusahaan
untuk mempertahankan tata air dan kelangsungan ekosisten di sekitar gua
karst.
Dukungan KPC terhadap penelitian gua-gua di Kutai Timur, bukan hanya
kali ini, namun sudah berlangsung sejak tahun 1995, telah bekerja sama
dengan Nasional Geografi dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi
Kalimantan Timur dan Badan Lingkungan (BLH) Kabupaten Kutai Timur.
Bahkan, kata Yordhen Ampung, KPC tidak saja bekerja sama dalam
melakukan inventarisasi, namun bekerja sama dalam mempromosikan Gua
Karst Telapak tangan dengan menggelar Rock Art di Jakarta di beberapa
daerah, termasuk di Balikpapan dan Samarinda dan Sangatta.
"Pelestarian Gua Karst tidak saja di TNK, namun KPC juga
melestarikan kars di tambang PIT J agar tetap lestari, karena gua itu
menjadi rumah bagi ribuan kelelawar" ujar Yordhen dibenarkan Silvester
Panthur.
Kawasan karst yang ada di Taman Nasional Kutai dan Kutai Timur pada
umumnya, merupakan pusaka alam dan budaya yang berkelas dunia, inilah
yang harus didukung KPC agar tetap lestari.
Yordhen menambahkan, kegiatan inventarisasi Gua Karst di kawasan
TNK, selama delapan hari KPC juga melibatkan unsure mahasiswa pecinta
lingkungan dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) dan Sekolah
Tinggi Agama Islam (Kutai Timur) serta LSM Borneo.
Sementara Kepala Resort Sangatta Balai Taman Nasional Kutai, Arif
Sedyanto, mengatakan, puluhan gua karst yang diinventarisi ini sangat
bagus dan berpotensi untuk dijadikan tempat wisata alam dan wisata
budaya.
"Ke depan karst di TNK akan menjadi tempat wisata budaya dan wisata
alam yang menarik, sebab memiliki keunikan dan keindahan yang luar
biasa," kata Arif Sedyanto.
Menurut Arief, PT Kaltim Prima Coal, selama ini sangat berperan
aktif didalam mendukung berbagai kegiatan dalam rangka menjaga dan
mengkampanyekan pelestarian hutan TNK dan ekosistennya. (*)
KPC-Tim Ekspedisi ITB Inventarisasi Gua Karst
Selasa, 16 Oktober 2012 22:15 WIB