Paser (ANTARA) - Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Paser Amir Faisol menegaskan tidak ada kegiatan rapid tes kepada para pengunjung wisata gunung embun di Desa Luan Kecamatan Muara Samu,Kabupaten Paser.
Penegasan ini disampaikan menyusul adanya informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan ada empat orang pengunjung dinyatakan reaktif.
“Ramai di Medsos, Whatsapp dan Facebook yang menyatakan di tempat wisata ada empat orang reaktif, sementara saya tidak pernah dengar ada kegiatan rapid tes di lokasi tersebut,” kata Amir saat konferensi pers di ruang Media Center, Kamis (27/8).
Menurut Amir, pihak Puskesmas setempat maupun Dinas Kesehatan, tidak pernah melakukan rapid tes kepada para pengunjung obyek wisata yang tengah viral itu.
Dia menegaskan bahwa Dinas Kesehatan belum dapat berita dari jajaran Puskesmas (yang melakukan rapid tes), hingga saat ini belum ada laporan ke Dinkes.
Amir mempersilakan pihak pengelola objek wisata gunung embun untuk tetap membuka bagi para pengunjung, namun dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan yakni pengunjungnya harus menggunakan masker dan jaga jarak.
Kemudian bagi penyedia tempat harus memastikan ada tempat pencucian tangan dan dipastikan ada jaga jarak.
“Silakaan tempat wisata dibuka tapi patuhi protokol kesehatan, hal itu untuk mendorong agar roda perekonomian di masyarakat tetap berjalan,” kata Amir.
Lanjut jika pihak pengelola tidak ada jaminan untuk mematuhi protokol kesehatan, maka satgas merekomendasi sementara ditunda dulu untuk dibuka.
Sebelumnya, kata Amir, Dinkes Paser bersama Dinas Pemudah Olahraga dan Pariwisata serta Camat Muara Samu, telah berkoordinasi terkait hal pengoperasian objek wisata di gunung embun.
“Sudah koordinasi dengan Camat, Kadispora dan tenaga kesehatan. Prinsipnya, pengelola harus bisa menjamin penerapan protokol kesehatan,” ucapnya.
Amir Faisol menambahkan saat ini Pemkab Paser sedang menggodok Peraturan Bupati (Perbup) terkait penegakan disiplin protokol kesehatan. jika telah diterbitkan nanti diharapkan bisa menekan laju perkembangan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Paser. (ADV/MC Kominfo Paser)