Balikpapan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan menyiagakan tim medis untuk mengawasi kondisi kesehatan para jamaah haji yang tiba dari Tanah Suci, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi penyebaran penyakit menular, termasuk COVID-19 varian baru.
“Tim medis kami sudah siaga di lokasi kedatangan untuk melakukan skrining suhu. Kami terus berupaya mengantisipasi agar tidak terjadi penyebaran penyakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati, Senin (16/6).
Menurutnya, seluruh jamaah yang tiba melalui embarkasi Balikpapan langsung menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Bila suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius, maka jamaah tersebut akan dirujuk ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) untuk pemeriksaan lanjutan, bekerja sama dengan Balai Karantina Kesehatan.
Ia menjelaskan, protokol tersebut merupakan prosedur standar yang dijalankan setiap musim haji sebagai bentuk kewaspadaan terhadap risiko penyakit pernapasan, khususnya yang berasal dari luar negeri.
“Biasanya penyakit yang muncul pasca-haji adalah MERS-CoV, hampir-hampir mirip dengan COVID-19. Kalau hanya batuk atau pilek ringan, itu masih tergolong biasa,” ujar Alwiati.
Dikemukakannya, hingga saat ini Dinas Kesehatan belum menemukan kasus COVID-19 varian baru pada jamaah haji atau masyarakat umum. Namun, deteksi dini tetap dilakukan melalui skrining antigen terhadap warga yang menunjukkan gejala, terutama demam dan gangguan pernapasan.
Alwiati mengimbau para jamaah haji maupun anggota keluarganya agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala demam, batuk, atau pilek setelah kembali dari Tanah Suci.
“Yang terpenting, tetap tenang dan waspada, kalau merasa tidak enak badan, segera periksa, jangan menunggu sampai parah,” imbaunya.
Dinkes Balikpapan juga terus mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi tidak resmi yang beredar melalui media sosial.
Informasi terkait kondisi kesehatan masyarakat, termasuk COVID-19, hanya disampaikan oleh otoritas resmi seperti Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan setempat.
“Jangan membuat kegaduhan terkait COVID-19. Kami berharap semua pihak mencatat hal ini. Dinas Kesehatan bersama Balai Karantina Kesehatan sudah berkoordinasi untuk mencegah penularan,” tegasnya.
Alwiati menuturkan, berdasarkan laporan epidemiologis terkini, kondisi penyebaran penyakit menular di Kota Balikpapan masih dalam situasi terkendali.
"Belum ditemukan lonjakan signifikan kasus infeksi pernapasan berat, dan pelayanan kesehatan tetap berjalan normal di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta," ujarnya
Lanjutnya, sebagai langkah pencegahan tambahan, Dinas Kesehatan tetap mengimbau warga untuk menjaga kebersihan diri, memperhatikan etika batuk dan bersin, serta menggunakan masker jika sedang sakit atau berada di ruang publik yang padat. (Adv)