Samarinda (ANTARA) - Adanya pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tidak menjadi halangan bagi pihak terkait di Provinsi Kalimantan Timur dalam memperingati Hari Anak Nasional karena bisa dilakukan berbagai cara, di antaranya adalah peringatan yang siap digelar secara virtual pada Kamis (23/7).
“Peringatn HAN di Kaltim dimulai sejak 11 Juli lalu dengan memberikan bantuan spesifik untuk anak, kemudian puncak peringatannya kami lakukan Kamis secara virtual,” ujar Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Halda Arsyad di Samarinda, Rabu sore.
Puncak HAN di Kaltim akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2020 secara virtual dan disiarkan langsung melalui platform media sosial, sebagai motivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan HAN, bahkan tanpa mengurangi makna HAN.
Rangkaian Peringatan HAN di Kaltim, lanjutnya, pada 11 Juli lalu dilakukan dengan pemberian bantuan secara simbolis berupa kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak yang terdampak COVID-19.
Bantuan khusus bagi perempuan dan anak yang diserahkan saat itu sebanyak 770 paket #Berjarak (Bersama Jaga Keluarga Kita), guna meringankan beban ekonomi dari keluarga tidak mampu sebagai dampak COVID-19.
Penyerahan secara simbolis dilakukan untuk 15 penerima dari total 770 penerima. Isi paket spesifik untuk perempuan dan anak tersebut adalah masker, sampo, sabun, pasta gigi sikat gigi, vitamin, hand sanitazer, biskuit, pembalut perempuan, minyak kayu putih, dan sejumlah barang kebutuhan sehari-hari.
“Selanjutnya, bantuan spesifik ini akan didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota se- Kaltim melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di kabupaten/kota,” ucap Halda.
Ia mengatakan, melalui peringatan HAN diharapkan pemerintah, dunia usaha, media massa, dan akademisi dapat berpartisipasi secara aktif meningkatkan kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi, kemudian memastikan segala hal yang terbaik untuk anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
“Hal ini dimaksudkan agar anak-anak di Provinsi Kaltim yang berjumlah 1/3 dari total jumlah penduduk Kaltim, yakni sebanyak 1.121.865 anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkualitas,” katanya.