Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan bahwa penanganan pasien COVID-19 tidak lagi gratis, atau menjadi tanggungan pemerintah saat terjadi perubahan status dari pandemi menjadi endemi.
"Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi, kalau kena COVID-19 bayar. Saat ini masih ditanggung pemerintah, begitu masuk endemi, jangan tepuk tangan dulu, sakit COVID-19 bayar. Konsekuensinya itu," ujar Presiden di Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Presiden menyampaikan dalam satu hingga dua pekan ke depan pemerintah akan menyatakan status endemi untuk COVID-19.
Baca juga: Kemenkes tengah rumuskan aturan vaksinasi-isoman baru
Presiden Jokowi menyatakan penanganan COVID-19 menjadi pekerjaan terberat selama masa pemerintahannya.
Sebelumnya pada Rabu (14/6), Presiden Jokowi menyatakan Indonesia segera memasuki status endemi COVID-19 menyusul jumlah kasus harian dan kasus aktif COVID-19 yang melandai, serta cakupan vaksinasi COVID-19 yang semakin luas.
"Sudah kami putuskan untuk masuk ke endemi, tetapi kapan diumumkan, (ini) baru dimatangkan, dalam seminggu, dua minggu," kata kata Jokowi setelah membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (14/6).
Baca juga: Dinkes memastikan semua calon jamaah haji Kaltim sudah vaksin COVID-19
Presiden: Penanganan COVID-19 tidak gratis saat masuk endemi
Senin, 19 Juni 2023 5:43 WIB