Balikpapan (ANTARA) - Dua ahli waris korban meninggal dunia pada peristiwa kecelakaan kapal motor penyeberangan (KMP) Muchlisa yang terjadi di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur telah mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja.
Kepala PT Jasa Raharja Wilayah Kalimantan Timur, Wanda P Asmoro di Balikpapan, Kamis, menyatakan turut menyampaikan duka cita atas tragedi tersebut.
Wanda menegaskan bahwa santunan disalurkan sesuai standar layanan maksimal 2x24 jam pascakejadian.
"Kepada masing- masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp50 juta. Selain itu, karena salah satu korban merupakan kru kapal, diberikan pula santunan tambahan (extra cover) senilai Rp75 juta dari Jasa Raharja Putera," jelas Wanda.
Pada kesempatan itu, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Rudy Mas’ud yang juga hadir dalam acara penyerahan turut menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam atas musibah yang terjadi.
“Musibah ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan dalam menggunakan transportasi darat, laut, dan udara. Ini harus menjadi bahan evaluasi bersama, terutama bagi KSOP, operator, dan BKI untuk meningkatkan keselamatan transportasi laut karena menyangkut nyawa manusia,” tegas Gubernur Harum saat menghadiri penyerahan santunan korban kecelakaan KMP Muchlisa di Kantor PT Jasa Raharja Wilayah Kalimantan Timur.
Gubernur menyampaikan apresiasi kepada PT Jasa Raharja atas respons cepat dan tanggap dalam memberikan santunan kepada keluarga korban.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kaltim, kami sangat mengapresiasi langkah cepat dan kepedulian PT Jasa Raharja. Santunan ini memang tidak bisa menggantikan nyawa manusia, tetapi kami berharap dapat sedikit meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Di sinilah negara hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga meminta semua pihak, khususnya sektor perhubungan laut, untuk memperbaiki dan membenahi sistem keselamatan transportasi. KSOP sebagai regulator, PT Sadena sebagai operator dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) diminta meningkatkan sinergi dalam menjamin keselamatan pelayaran.
“Kita tidak ingin kejadian serupa kembali terulang. Mari kita bersama-sama membangun sistem transportasi yang aman dan memiliki standar keselamatan tinggi,” pesan Rudy Mas'ud.
Diketahui, Kapal Motor Penyeberangan Muchlisa tenggelam pada Senin, 5 Mei 2025, sekitar pukul 15.00 Wita dengan lokasi dekat Penajam atau sekitar satu kilometer dari Pelabuhan Penajam Paser Utara.
Berdasarkan laporan petugas total korban dalam peristiwa tersebut sebanyak 44 orang terdiri atas 23 penumpang dan 21 orang kru kapal. Dari total 44 korban tersebut, sebanyak 42 orang selamat, dan dua orang ditemukan meninggal dunia.
Dua korban meninggal yakni Ilham Suharto dan Khayu Mutiara Purwati berstaus anak buah kapal (ABK) dengan jabatan mualim 1 pada KMP Muchlisa yang tenggelam di Teluk Balikpapan.