Samarinda (ANTARA) - Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen Widi Prasetijono meminta para Komandan Kodim (Dandim) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) untuk memerangi secara serius penyalahgunaan narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba).
"Untuk itu saya perintahkan kepada pejabat Dandim baru, agar memerangi secara serius permasalahan narkoba," katanya saat memimpin langsung acara serah terima 14 jabatan TNI wilayah Kaltim- Kalatara di Markas Korem 091/ASN Jalan Gajah Mada No 11 Kelurahan Bugis, Kota Samarinda Provinsi Kaltim, Selasa.
Oleh karena itu, tegasnya, para Dandim harus melakukan tindakan pencegahan secara internal dan eksternal di satuan, serta lakukan koordinasi intensif dengan Polri dan BNN dalam penanggulangannya.
"Ini merupakan ancaman yang nyata bagi ketahanan bangsa, karena sudah masuk pada seluruh tingkat kehidupan sosial," katanya.
Sementara itu, sebanyak 14 pejabat TNI di wilayah tersebut yang melaksanakan serah terima jabatan yakni Kasi Pers Kolonel Inf Andi Kusworo, S.E., kepada Letkol Inf Windarto, S.Sos, M.M., Dandim 0901/Samarinda Letkol Inf M. Bahrodin kepada Kolonel Kav Tomi Kaloko Utomo, Dandim 0903/Tanjung Selor Letkol Inf Sigid Hengki Purwanto, S.Sos., kepada Letkol Inf Aswin Kartawijaya.
Kemudian Dandim 0906/Tenggarong Letkol Czi Bayu Kurniawan, S.E., M.Tr.(Han) kepada Letkol Inf Charles Yohanes Aling, S.E. M.MDS., Dandim 0909/Sangatta Letkol Inf Kamil Bahren Pasha kepada Letkol Czi Pabate, S.T., M.I.Pol., Dandim 0910/Malinau Letkol Inf Yudi Suryatin,S.I.P, Kepada Letkol Inf Nopid Arif, Dandim 0911/Nunukan Letkol Czi Abdillah Arif, S.I.P., Kepada Letkol Czi Eko Pur Indriyanto.
Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen Widi Prasetijono mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Kolonel Inf Andi Kusworo, S.E., Letkol Inf M. Bahrodin, Letkol Inf Sigid Hengki Purwanto, S.Sos., Letkol Czi Bayu Kurniawan, S.E,. M.Tr(Han),. Letkol Inf Kamil Bahren Pasha, Letkol Arh Yudi Suryatin, S.I.P., dan Letkol Czi Abdillah Arif, S.I.P., beserta istri atas pelaksanaan tugas dan pengabdiannya di Korem 091/ASN.
Selanjutnya kepada pejabat baru di lingkungan Korem 091/ASN agar segera menyesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab yang baru.
”Serah terima jabatan maupun alih jabatan di lingkungan TNI AD seperti yang kita laksanakan sekarang ini, pada dasarnya merupakan bagian dari upaya Pimpinan TNI AD khususnya jajaran Kodam VI/Mulawarman untuk meningkatkan kualitas pembinaan satuan, pemantapan manajemen organisasi serta pembinaan karier personel TNI-AD," katanya.
Hal itu, lanjutnya, agar dapat mengembangkan profesionalisme dan mampu melaksanakan tugas – tugas kewilayahan, yaitu menyiapkan potensi wilayah untuk dijadikan kekuatan guna kepentingan pertahanan negara.
Ia mengatakan bahwa kondisi dan situasi wilayah Kodim yang relatif kondusif dan aman hingga saat ini, adalah cermin dari kinerja satuan yang mampu bersinergi dengan semua instansi terkait, hal tersebut dapat dibuktikan dengan terlaksananya berbagai kegiatan yang bersifat program maupun non program, sehingga dapat dinilai satuan telah bekerja dengan baik.
"Namun demikian keberhasilan tersebut hendaknya tidak membuat pejabat Dandim lengah dan berpuas diri, tetapi harus lebih meningkatkan kinerja di satuan masing – masing," jelasnya.
Terorisme
Brigjen Widi Prasetijono mengingatkan dalam pelaksanaan tugas ke depan perlu memperhatikan beberapa hal di antaranya terkait ancaman terorisme di wilayah sebagai salah satu wujud ancaman nyata terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan bangsa dan keselamatan seluruh bangsa Indonesia.
"Ancaman tersebut bersifat laten, dinamis, dapat muncul secara tidak terprediksi, mendadak dan berpengaruh secara langsung terhadap stabilitas nasional. Oleh karena itu, pemberdayaan seluruh komponen bangsa dalam penanggulangan terorisme harus dilakukan secara komprehensif," jelasnya.
Terakhir, ia mengingatkan keanekaragaman suku di wilayah Kaltim dan Kaltara juga berpotensi terjadinya konflik terkait Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA), untuk itu kepada pejabat Dandim, agar melakukan pendekatan secara persuasif.
"Adakan kegiatan – kegiatan sosial yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, sehingga terciptanya iklim yang kondusif, aman dan damai," jelasnya.
Khusus wilayah perbatasan, perlu meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait agar tercipta stabilitas di wilayah.