Samarinda (ANTARA) - Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2019 hanya sebesar 49,06 persen meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 47,90 persen.
"TPK hotel berbintang di Kaltim pada Februari 2019 mengalami peningkatan tipis, hanya 1,16 poin ketimbang Januari 2019 yang tercatat 47,90 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Senin.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan Februari 2018, justru terjadi penurunan TPK cukup tinggi hingga minus 3,53 poin karena saat itu tercatat 52,59 persen.
Rincian TPK pada Februari 2019 yang sebesar 49,06 persen itu adalah berasal dari TPK pada hotel berbintang satu tercatat 16,06 persen, terjadi penurunan 4,53 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 20,62 persen, dan turun 11,35 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 27,44 persen.
Kemudian TPK hotel berbintang dua tercatat 55,03 persen atau naik 1,43 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 53,60 persen, dan turun 19,48 poin dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 74,51 persen.
Untuk TPK pada hotel bintang tiga sebesar 50,18 persen, terjadi kenaikan 0,47 poin dibanding Januari tahun yang sama dengan besaran 49,71 persen, dan mengalami penurunan 0,46 poin ketimbang bulan yang sama tahun sebelumnya yang besarannya 50,63 persen.
TPK hotel berbintang empat tercatat 41,40 persen, terjadi peningkatan 2,14 poin ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 49,26 persen, kemudian terjadi penurunan 0,52 poin ketimbang Februari 2018 yang sebesar 51,92 persen.
Berikutnya adalah TPK hotel berbintang lima tercatat 42,62 persen atau mengalami peningkatan 1,65 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 40,96 persen, dan terjadi penurunan 2,51 poin dibanding Februari 2018 yang sebesar 45,13 persen.
Secara umum, katanya, rata-rata lama tamu menginap pada hotel berbintang di Kaltim selama Februari 2019 mengalami penurunan menjadi 0,39 hari dari rata-rata lama tamu menginap di bulan sebelumnya yang sebesar 2,08 hari.
Penurunan tersebut terjadi karena rata-rata lama menginap tamu nusantara pada Februari 2019 mengalami penurunan.
"Rata-rata lama menginap tamu mancanegara pada Februari 2019 dibandingkan Februari 2018 mengalami peningkatan 0,02 hari, sedangkan jumlah hari menginap tamu Nusantara menurun sebesar 0,07 hari," kata Atqo.