Balikpapan, (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Balikpapan membantu memfasilitasi para petani bawang merah untuk mendapatkan akses permodalan dari bank.
"Kami ajak BPD Kaltimtara dan BRI untuk mendukung sektor pertanian, khususnya bawang merah ini,” kata Kepala Perwakilan BI Balikpapan Bimo Epyanto di Balikpapan, Kamis.
Kepada petani, lanjut Bimo, dapat diberikan kredit pembiayaan lunak sehingga petani dapat lebih kuat dalam berproduksi. Bawang merah menjadi komoditi pangan yang diperhatikan Bank Indonesia sebab kemampuannya untuk membuat angka inflasi jadi tinggi, seperti juga cabai.
Pinjaman dari bank bisa digunakan petani untuk memperluas lahan dan mengintensifkan pertanian yang dijalankannya. Untuk itu BI Kantor Perwakilan Balikpapan yang membawahi Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser, memiliki sejumlah petani binaaan di Teritip, Balikpapan, dan di Desa Rintik, Penajam Paser Utara.
"Kami sudah bina sejak 2017. Mulai dari pelatihan budi daya, pemberian bantuan bibit, serta bantuan gudang pengeringan dan penangkaran benih bawang merah,” ujar Bimo.
Pada tahun 2018, BI menggelar pelatihan serta penyerahan bantuan teknologi inovasi irigasi kabut dan alat pertanian cultivator.
Menurut Bimo, adanya pendampingan dan bantuan tersebut mampu meningkatkan produktivitas petani. Hasil panen yang sebelumnya sebesar 5 ton per hektare naik menjadi 8,82 ton per hektare.
"Nah tahun 2019 ini kami fokuskan pada peningkatan akses pasar dan akses keuangan atau permodalan,” kata Bimo.
Untuk meningkatkan akses pasar itu, misalnya, BI mengenalkan petani, khususnya mereka yang tergabung dalam kelompok tani dengan pedagang besar bawang.
Dengan langsung mengenal para pedagang besar, diharapkan juga rantai distribusi dari petani ke konsumen semakin pendek. Rantai distribusi yang lebih pendek akan berdampak terhadap harga yang lebih murah bagi konsumen sementara petani mendapatkan keuntungan yang lebih baik.