Samarinda, (Antaranews Kaltim) - Jumlah kelahiran anak sapi (pedet) di Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari program upaya khusus percepatan populasi sapi dan kerbau wajib bunting (Upsus Siwab) mencapai 104,9 persen.
"Sebelumnya kami targetkan jumlah kelahiran pedet pada 2018 sebanyak 4.421 ekor, tapi ternyata jumlah kelahirannya mencapai 4.637 ekor pedet atau mencapai 104,9 persen," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim, Dadang Sudarya di Samarinda, Jumat.
Rincian dari jumlah kelahiran pedet yang melebih target tersebut tersebar dari kabupaten/kota di Kaltim, seperti di Kabupaten Penajam Paser Utara dari target kelahiran sebanyak 705 ekor, ternyata jumlah yang dilahirkan sebanyak 1.141 ekor, atau mencapai 161,7 persen.
Kemudian peternak di Kabupaten Kutai Barat yang menargetkan memberikan andil kelahiran 209 ekor pedet, ternyata anak sapi yang dilahirkan mencapai 257 ekor atau mencapai 122 persen.
Selanjutnya peternak di Kabupaten Paser yang sepanjang 2018 ditargetkan mampu menyumbang kelahiran 882 pedet, namun yang terealisasi mencapai 1.002 ekor sehingga capaiannya sebanyak 113 persen.
Untuk kelompok ternak di Kabupaten Berau pun demikian, yakni dari target kelahiran sebanyak 470 pedet, namun jumlah yang lahir mencapai 652 pedet sehingga jumlah pedet baru dari indukan yang dipelihara selama ini terlampaui 138 persen.
Meski demikian, lanjutnya, tidak semua daerah mampu melampaui target dalam kelahiran pedet.
Ini terbukti karena masih ada beberapa kabupaten/kota yang capaiannya masih di bawah 100 persen, seperti di Kabupaten Kutai Kartanegara yang ditargetkan 941 kelahiran pedet, namun hanya tercapai 830 pedet atau hanya 88,20 persen.
Kemudian peternak sapi di Kota Balikpapan baru mampu merealisasaikan sebanyak 65,97 persen kelahiran, yakni dari target 191 anak sapi, namun jumlah yang lahir hanya 126 pedet.
Di Kota Samarinda, kata Dadang lagi, dari target sebanyak 235 pedet, namun yang dilahirkan hanya 143 pedet atau baru tercapai 60,85 persen.
Untuk Kota Bontang, dari target sebanyak 100 pedet yang dilahirkan, namun jumlah anak sapi yang dilahirkan hanya tercatat 42 ekor, atau baru tercapai 42 persen.
"Selanjutnya adalah kelompok ternak sapi di Kabupaten Kutai Timur yang menargetkan mampu menyumbang 412 ekor kelahiran, namun yang terealisasi hanya 343 pedet atau baru tercapai 83,25 persen," ucap Dadang.