Samarinda (Antaranews Kaltim) - Bakal calon gubernur Kalimantan Timur Rusmadi Wongso menyempatkan diri menyambangi markas jurnalis di Cafe Pyramid komplek kantor Perum LKBN Antara Biro Kaltim di Jalan Dahlia Samarinda, Kamis siang.
Kedatangan pria yang akrab disapa Cak Rus ini disambut hangat puluhan jurnalis media cetak, elektronik dan online. Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim itu langsung memesan makanan dan secangkir kopi.
Di sela menyantap menu sederhana nasi dengan sayur oseng kangkung dan lauk ayam goreng, Cak Rus terlibat obrolan gayeng, termasuk menceritakan perjalanannya maju dalam bursa pencalonan Pilgub Kaltim hingga ditetapkan sebagai bakal calon gubernur oleh PDI Perjuangan yang berkoalisi dengan Partai Hanura.
Rusmadi maju dalam persaingan pilgub berpasangan dengan mantan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin sebagai bakal calon wakil gubernur.
"Kalau diceritakan lengkap bisa sampai tiga buku. Kami perpaduan teknokrat dan penegak hukum, tidak punya latar belakang politik. Kami abdi negara, saya PNS dan Pak Safaruddin juga abdi negara (polisi)," ujarnya.
Saat menuturkan kisah perjalanannya menuju pencalonan yang penuh lika-liku dan dinamika politik hingga detik-detik jelang pendaftaran calon, Cak Rus mewanti-wanti rekan-rekan jurnalis untuk tidak mewartakan penjelasannya.
"Ini off the record ya, untuk konsumsi di sini saja," ujarnya seraya bercerita panjang lebar selama hampir sekitar satu jam mengenai berbagai hal yang dialami dalam proses maju mundur pencalonannya, termasuk soal isu hubungannya dengan Gubernur Awang Faroek Ishak yang dikabarkan merenggang.
Sebelum berpamitan, Cak Rus berpesan kepada para jurnalis untuk ikut menyukseskan gelaran Pilkada Kaltim 2018.
"Hitam putihnya daerah ini kan yang menentukan wartawan, apalagi tahun ini adalah tahun politik sehingga pemberitaan dari rekan-rekan wartawan sangat menentukan harmonisasi di Kaltim," ujarnya. (*)
Silaturahmi dengan Jurnalis, Rusmadi Blak-blakan Soal Dinamika Pilgub
Kamis, 11 Januari 2018 17:51 WIB
Kami perpaduan teknokrat dan penegak hukum, tidak punya latar belakang politik