Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Timur saat ini memiliki stok 16.000 ton beras di gudang-gudangnya di seluruh Kalimantan Timur.
"Beras sebanyak itu cukup untuk persediaan hingga akhir Desember 2011. Kami akan terus jaga pasokannya hingga aman sampai 5 bulan ke depan," kata Kepala Bulog Kaltim Sugiatna, Kamis pagi.
Saat ini yang sudah ada di gudang-gudang Bulog 12.200 ton. Baru masuk gudang 3.800 ton beras dari Vietnam.
Sepekan sebelumnya, sambung Sugiatna, juga sudah datang 4.000 ton beras Vietnam sehingga Oktober ini Kaltim menyerap 7.800 ton beras dari negeri yang pernah digempur Amerika habis-habisan itu.
Sebagian dari stok tersebut merupakan pembelian Bulog Kaltim dari beras hasil panen petani Kaltim.
Tahun 2011 ini Bulog telah mengakomodir beras dari petani dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Paser, Penajam Paser Utara, dan Bulungan sebanyak 3.552 ton.
"Kami beli beras dari petani lokal berapapun jumlahnya. Harga belinya sesuai standar harga yang dikeluarkan pemerintah, yaitu Rp5.060 per kilogram pada tahun 2011 ini," kata Supriatna.
Namun demikian,sebenarnya Bulog nombok dengan harga pembelian Rp5.060 per kg tersebut. Sebab Bulog masih harus mengeluarkan sejumlah biaya lagi yang tidak tertutupi dari penjualan beras tersebut kemudian. Biaya tersebut misalnya biaya penyimpanan di gudang, biaya bongkar muat, hingga biaya pengepakan.
Sebab itu, kata Sugiatna, pemerintah, dalam hal ini Bulog, tidak keberatan petani menjual berasnya di pasar umum, selain untuk mendapatkan harga lebih baik, juga mengurangi beban pemerintah.
"Ya silakan, karena memang keuntungannya lebih tinggi kalau dijual ke pasar langsung," kata Sugiatna. Harga rata-rata beras saat ini di Balikpapan mencapai Rp7.550 per kg.
Sugiatna menegaskan bahwa pilihan untuk menjual ke pasar langsung itu tidak akan menyebabkan Bulog kesulitan mendapatkan beras untuk menjaga pasokan pangan dan menjaga harga pangan tetap terjangkau masyarakat.(*)
Stok Beras Kaltim 16.000 Ton
Kamis, 6 Oktober 2011 8:50 WIB